AKTUARIS – Kebutuhan profesi aktuaris di negara Indonesia semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Hal ini dikarenakan adanya dinamika pada aspek ekonomi, sosial, hingga regulasi di Indonesia.
Namun, masih banyak yang belum menyadari pentingnya profesi ini.
Untuk itu, mari membahas mengenai profesi aktuaris selengkapnya di bawah ini!
Pengertian
Aktuaris merupakan ahli yang bisa mengaplikasikan ilmu keuangan serta teori statistik dalam penyelesaian masalah bisnis aktual.
Biasanya, persoalan tersebut mengenai analisis kejadian pada masa depan sehingga berdampak pada finansial.
Terlebih untuk yang ada hubungannya dengan besaran pembayaran di masa mendatang serta kapan pembayaran dilakukan menyangkut waktunya tidak pasti.
Jika dianalogikan, aktuaris dan perusahaan asuransi seperti rumah sakit dengan dokter.
Sehingga, perusahaan ini tidak dapat beroperasi jika tidak memiliki profesi bidang aktuaria yang mumpuni.
Meskipun kebanyakan aktuaris ada pada perusahaan asuransi, tetapi ada perusahaan lain yang memerlukan peran dari aktuaris ini.
Yakni perusahaan investasi, dana pensiun, perbankan, hingga manajemen risiko.
Dengan adanya fakta tersebut, maka, profesi ini dibutuhkan untuk berbagai perusahaan.
Sehingga, orang yang menjalani profesi tersebut dapat berpindah-pindah tempat kerja.
Terlebih, dengan semakin terbuka kran mobilitas tenaga kerja pada pasar ASEAN, maka, orang-orang dengan sertifikasi profesi aktuaris dapat bekerja di luar negeri.
Lingkup pekerjaan dari profesi ini meliputi perancang produk asuransi dan preminya, melakukan proyeksi keuangan dari perusahaan, serta menentukan status keuangannya.
Aktuaris dituntut melakukan analisa terhadap masalah keuangan yang terjadi di masa mendatang.
Profesi ini sangat sesuai untuk Anda yang menyukai pergulatan dengan angka-angka.
Sebab, bidang ini adalah kombinasi dari ilmu matematika, teori ekonomi, probabilitas statistika, dan juga teori keuangan.
BACA JUGA : Jurusan Aktuaria di Universitas Mana Saja? Cek 6 Terbaiknya
Peran dan Tanggung Jawab Aktuaris
Seorang yang bekerja pada bidang aktuaria memiliki beberapa tanggung jawab yang mesti dilakukan untuk suatu perusahaan. Diantaranya:
- Merancang produk serta menetapkan biaya maupun tingkat premi.
- Menghitung risiko keuangan supaya bisa membayar klaim serta memberikan manfaat pada para nasabah.
- Menganalisa kejadian pada masa depan yang memiliki dampak pada keuangan.
- Menghitung nilai dari manfaat pegawai saat masuk pada masa pensiun.
- Menentukan status keuangan dari suatu perusahaan.
- Mengelola dana yang keluar dan masuk.
- Melakukan pemodelan serta proyeksi keuangan dari suatu perusahaan pada jangka waktu yang panjang.
Seorang dengan profesi ini juga harus memiliki beberapa pengetahuan dan keahlian dalam bidang berhitung, melakukan analisa, manajerial, berpikir logis, problem solving, serta menguasai bahasa asing.
BACA JUGA : Kenali Neraca Analitik, Fungsi, Cara Penggunaan, dan Jenisnya
Hal yang Harus Dipahami pada Profesi ini
Jika Anda memilih menjalani pendidikan aktuaria dan ingin berprofesi di bidang aktuaria, maka harus mengetahui beberapa hal berikut ini:
- Di Indonesia tidak memiliki banyak kampus yang menyediakan program studi aktuaria. Sehingga, umumnya, orang yang menjalani profesi ini mempunyai latar belakang pendidikan matematika, statistika, dan aktuaria. Pun, ada juga yang berasal dari disiplin ilmu manajemen, teknik industri, dan akuntansi.
- Agar bisa menjadi profesional, Anda harus lulus pada ujian sertifikasi yang dilakukan Persatuan Aktuaria Indonesia atau PAI. Terdapat beberapa jenis ujian yang meliputi analis di asuransi umum, aktuaris, dan ajun aktuaris.
- PAI hanya dapat melakukan penyetaraan ujian aktuaria bagi mahasiswa dari 8 kampus saja yang meliputi UGM, ITB, UI, IPB, Unpad, Unpar, ITS dan juga UB.
- Seorang yang menjalani profesi ini harus mempunyai kemampuan analisa serta logika yang mumpuni.
Jenjang Karir
Agar bisa menjadi seorang aktuaris, maka sesudah Anda lulus dan mendapat gelar sarjana pada bidang aktuaria, statistika, serta matematika, Anda harus mengikuti ujian profesi yang diselenggarakan PAI.
Dimana ada 10 mata ujian yang dimiliki PAI.
Jika sudah lulus, maka Anda dapat mulai menjalani karier sebagai staf aktuaria junior dan kemudian dipromosikan sebagai staf aktuaria senior.
Namun, tentu saja bergantung pada kinerja kelulusan dari ujian yang diselenggarakan.
- Analis aktuaria : lulus 3 mata ujian PAI serta satu pelatihan asuransi umum
- Associate of the Society of Actuaries of Indonesia atau ajun aktuaris : lulus 7 mata ujian PAI serta satu seminal profesionalisme.
- Fellow the Society of Actuaries of Indonesia atau aktuaris : lulus mata ujian ajun aktuaris dan 3 mata ujian PAI.
- Actuary Manager : jabatan terakhir pada perusahaan untuk profesi aktuaris.
Lebih jelasnya, dapat Anda simak pada tabel berikut ini:
Mata Pelajaran Associate Actuary | Mata Pelajaran Tambahan Fellow Actuary |
1. Matematika keuangan | 1. Investasi dan Manajemen Aset |
2. Probabilitas dan statistik | 2. Manajemen Aktuaria |
3. Ekonomi | 3A. Aspek Aktuaria dalam Asuransi Jiwa |
4. Akuntansi | 3B. Aspek Aktuaria dalam Dana Pensiun |
5. Metode Statistika | C. Aspek Asuransi Umum |
6. Metode Aktuaria | 3D. Asuransi Kesehatan |
7. Pemodelan dan Teori Risiko |
Lamanya waktu gelar aktuaris diterima tergantung pada kegigihan dari masing-masing orang.
Sehingga, ada banyak mahasiswa yang mengikuti ujian pada PAI ketika masih kuliah maupun saat bekerja pada perusahaan industri.
Namun, kesulitan tersebut akan terbayar dikarenakan gelar ini akan dihargai dan dipandang tinggi bagi banyak perusahaan.
Kebutuhan Profesi Aktuaris di Indonesia
Kebutuhan profesi di bidang aktuaria yang ada di Indonesia semakin tinggi. Sebab, adanya dinamika pada berbagai aspek kehidupan.
Seperti pada kasus pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional serta pertumbuhan industri asuransi jiwa serta asuransi dan imbalan kerja.
Pun, pada dana pensiun yang membutuhkan adanya aktuaris profesional agar program dapat terlaksana dengan baik.
Dasar hukum untuk profesi ini adalah Keputusan menteri Keuangan Republik Indonesia no. 426/KMK.06/2003 bab II pasal 16 mengenai perusahaan asuransi jiwa perlu mengangkat aktuaris sebagai aktuaris pada perusahaan yang mempunyai kualifikasi yang berasal dari keputusan dari PAI atau Persatuan Aktuaris Indonesia maupun asosiasi sejenis yang berasal dari luar negeri yang terdaftar menjadi anggota penuh dari International Association of Actuaries.
Di Indonesia, SDM pada bidang aktuaria masih sangat kurang. Hal ini menyebabkan banyak yang belum paham terkait dengan pekerjaan ini.
Sejatinya, pada bidang aktuaria ini, bukan hanya tentang perhitungan hasil, tetapi penghitungan error.
Artinya, profesi ini tidak lah mencari angka 4 dari soal 2+2. Namun, semua angka yang ada di luar jawaban tersebut.
Pekerjaan ini menuntut untuk menganalisis data menggunakan teori probability serta matematika.
Yang dicari pada profesi ini adalah risiko, kecelakaan, bencana alam, ketidakmampuan membayar utang, serta kematian dimana persoalan tersebut adalah contoh dari risiko yang mempunyai implikasi finansial bagi pihak keluarga atau perusahaan yang terlibat, Sehingga, aktuaris bekerja seperti “superhero” dan juga advisor untuk sebuah perusahaan.
Pekerjaan aktuaria dianggap seru, unik, dan juga bisa menghasilkan gaji yang besar.
Namun, sayangnya, di Indonesia masih kekurangan profesi ini.
Apabila dihitung, hanya terdapat 70 hingga 70 ribu di dunia. Di Indonesia sendiri hanya ada sekitar 500-an saja yang aktif.
Padahal, dalam satu perusahaan, jumlah profesi bidang aktuaria yang dibutuhkan biasanya cukup banyak.
Sehingga, generasi muda harus lebih meningkatkan minat pada profesi ini.
Jika Anda menyukai angka, rumus, dan pemecahan masalah, tidak ada salahnya memilih profesi unik ini.
Tertarik kah Anda bekerja di bidang aktuaria?