Home » Ekonomi » Prinsip Analisa Teknikal Saham Yang Harus Dipahami Trader

Prinsip Analisa Teknikal Saham Yang Harus Dipahami Trader

Analisa teknikal saham diperlukan oleh seorang trader. Memahami prinsipnya akan membantu dalam pengambilan keputusan.

Hasilnya, aktivitas trading bisa berjalan sesuai rencana, mampu mendatangkan profit tinggi.

Konsepnya sebenarnya sangat sederhana. Anda hanya perlu melihat pergerakan yang tergambar dalam grafik.

Jika grafiknya terlihat ke bawah, kemungkinannya ialah pasar akan terus turun.

Sebaliknya bila grafiknya ke atas, pasar sedang naik. Kemungkinannya akan naik kembali.

Grafik ini akan menjadi sebuah acuan dalam pengambilan posisi. Pengambilan posisi tepat akan membuat Anda meraih keuntungan.

Untuk bisa membacanya dengan akurat, Anda perlu mengetahui prinsip analisis.

Pentingnya Analisa Teknikal Saham

Analisa teknikal saham merupakan sebuah metode analisis yang dilakukan oleh investor maupun trader.

Analisis ini mengacu pada data historis yang telah tersedia. Data inilah yang dijadikan patokan untuk mengambil keputusan.

Data yang tergambar meliputi pergerakan harga, pola, grafik dan volume transaksi.

BACA JUGA : Pola Broadening Wedge, Begini Caranya agar Untung Besar!

Bekal data ini, trader akan mengambil keputusan. Yakni apakah akan menjual atau membeli saham.

Keputusan tepat dalam jual dan beli saham ini akan mendukung pada perolehan keuntungan.

Keuntungan dari trading lebih maksimal. Sebaliknya total kerugian bisa diminimalkan.

Menyadari bahwa keuntungan ditentukan oleh pengambilan posisi, sudah semestinya trader perlu memanfaatkan momentum dengan tepat.

Pemanfaatan momentum ini akan lebih mudah jika trader menguasai analisa teknikal saham.

BACA JUGA :

Prinsip Dasar Dari Analisis Teknikal Saham

Ada beberapa prinsip dasar dalam sebuah analisis teknikal. Prinsip ini dijadikan patokan dalam transaksi.

Di antaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Kejadian di Pasar Menggambarkan Segalanya

Prinsip ini menekankan pada harga saham dipengaruhi langsung oleh sebuah peristiwa di pasar.

Peristiwa seperti politik, bencana alam dan lain sebagainya memberikan andil pada pergerakan harga.

Kondisi semacam ini mempengaruhi jumlah penawaran dan permintaan.

Ketika jumlah penawaran lebih besar, ini akan membuat harganya turun.

Sebaliknya bila permintaan lebih besar, harga saham akan naik.

Ini berarti bahwa hukum ekonomi sangatlah berpengaruh.

Ketelitian dalam mengetahui kondisi ini dijadikan patokan dalam analisa teknikal saham.

Dan pengaruhnya sangat besar untuk membuka posisi yang tepat dalam transaksi.

2. Harga Bergerak Mengikuti Trend

Ketika trading, jangan pernah melawan trend yang muncul. Trend ini menjadi acuan paling mudah untuk menentukan posisi.

Ikutilah trend agar tidak mengalami kerugian dalam waktu singkat.

Anda hanya perlu memahami bagaimana trend ini berlangsung.

Biasanya sudah terpola seperti mengalami kenaikan terus menerus. Sampai akhirnya Anda menemukan tanda kalau trend ini akan berbalik arah.

Pada saat menemukan tanda seperti pergerakannya berhenti, Anda bisa mengambil posisi lain.

Pergerakannya akan berbalik arah dengan sangat cepat.

Jika Anda mempertahankan posisi saat naik, Anda akan kehilangan banyak saham.

3. Sejarah Akan Berulang

Prinsip analisa teknikal saham yang ketiga menuntut Anda untuk memahami sejarah saham.

Informasi tentang saham di masa lalu akan berulang di masa mendatang.

Dan terbentuklah siklus yang berulang. Tergantung pada keadaan pasar.

Misalnya histori saham pernah mengalami kenaikan cukup tinggi, ada kemungkinan saham ini akan naik pada posisi yang sama.

Tentunya polanya kurang lebih sama. Baik dalam peningkatan maupun penurunan harganya.

Jadi, perhatikan agar Anda tidak keliru menentukan posisi.

BACA JUGA : 4 Cara Membaca Grafik Saham dengan Benar

Jenis Indikator Analisis Teknikal

Penentuan posisi ditentukan oleh sinyal yang trader peroleh dari analisis. Sinyal ini bisa dilihat dari sejumlah indikator analisis teknikal.

Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. MA (Moving Average)

Indikator ini terbilang sangat mudah dipahami. Kemudahan ini membuat indikator tersebut paling banyak digunakan oleh trader.

Indikator ini menggambarkan sebuah perhitungan harga saham dalam waktu tertentu.

Contohnya ialah melihat harga saham sekitar 50 hari. Perhatikan grafik harga yang memotong pada garis MA50.

Ketika grafiknya memotong ke atas, saatnya Anda melakukan pembelian.

Sebaliknya bila grafiknya menurun pada garis MA50, ini tandanya Anda perlu menjual saham.

Karena ini menandai bahwa harga saham akan terus mengalami penurunan.

2. RSI (Relative Strength Index)

Perhitungan RSI mengedepankan pada daya tarik dari penurunan dan kenaikan harga saham. Acuannya ada pada nilai 0-100.

Dengan melihat pergerakan ini, Anda akan mengetahui status dari saham. Misalnya apakah sudah ke level overbought atau oversold.

Contohnya bila harga saham melebihi nilai 70, statusnya menjadi overbought (jenuh beli).

Status ini menjelaskan adanya potensi bahwa harganya akan turun. Oleh karenanya, Anda perlu menjualnya.

Sementara bila sahamnya turun melebihi nilai 30, statusnya akan oversold (jenuh jual).

Potensi harganya akan naik sehingga pilihannya ialah melakukan pembelian.

3. Stochastic

Jenis indikator analisa teknikal saham ini menerapkan pemahaman atas harga penutupan akhir.

Ini bisa dilihat dari dua garis yang dikenal %K dan %D. Garis inilah yang dilihat sebagai sinyal untuk melakukan pembelian atau penjualan saham.

Ketika %K memotong %D ke atas, ini menunjukkan waktunya untuk melakukan pembelian.

Begitu sebaliknya jika potongannya ke bawah %D, saatnya Anda menjual.

4. MACD (Moving Average Convergence Divergence)

Indikator ini memberikan gambaran tentang trend dari pergerakan saham. Ini juga sangat berguna bagi trader.

Yakni menunjukkan sinyal jual dan beli.

Indikator ini akan memperlihatkan dua garis. Ketika nilainya berada pada posisi di atas nol, ini berarti nilainya positif.

Sifatnya bullish dan disarankan untuk beli saham.

Sebaliknya bila nilainya di bawah nol, sifatnya menjadi bearish.

Anda direkomendasikan untuk menjual saham.

BACA JUGA :

Tools Untuk Membantu Analisis Teknikal

Untuk analisa teknikal saham, Anda bisa menggunakan beberapa tools. Tools ini digunakan untuk melihat sekaligus menganalisa kondisi dari harga saham.

Dengan melihat pergerakannya, Anda bisa membuat keputusan tentang apakah harus menjual atau membeli.

Di antara tools yang digunakan adalah:

1. Trend Line

Tools ini membantu trader dalam memahami trend yang sedang terjadi. Trader bisa melakukan trading pada lorong atau channel yang dibuat.

Karena fenomena terkait pergerakan harga biasanya tidak lepas dari channel tersebut.

Anda bisa melakukannya dengan membuat channel dengan dua garis.

Biasanya dibuat dari titik terbawah dan teratas, kemudian garis ditarik menuju ke atas mengikuti pergerakan harga saham.

Aktivitas trading sendiri hanya dilakukan dalam kolong lorong yang telah dibuat. Sampai pada channel ini berakhir.

Contohnya ialah pergerakan harganya di luar dari lorong.

2. Horizontal Line

Ini dibuat dengan membuat dua garis secara horizontal. Dua garis ini dibuat untuk mengetahui level resistance dan support.

Tujuannya untuk mengantisipasi gerakan harga.

Normalnya, pergerakan harga ini akan memantul ketika mendekati level tersebut.

Misalnya pergerakannya naik ke level resistance, maka kemungkinan pergerakannya akan membalik.

Sebaliknya bila pergerakannya bisa melewati garis, kemungkinan utamanya ialah pergerakannya akan terus berlanjut.

Di sinilah Anda perlu mencermatinya agar bisa menetapkan posisi yang tepat dalam sebuah transaksi.

Sebenarnya, masih ada tools yang bisa dimanfaatkan untuk melihat kondisi harga saham.

Yang paling penting, Anda teliti dalam melihat pergerakannya.

Setelah itu, lakukan analisa teknikal saham yang tepat untuk pengambilan posisi trading. Dengan begitu, Anda akan memperoleh profit dari setiap transaksi.

DONASI SEKARANG Jika bermanfaat, berikan donasi kepada penulis untuk biaya kelola Taukan.com . Terima kasih :)

Tinggalkan komentar