Home » Ide Bisnis » Rahasia Bisnis Telur Ayam Terus Mengalami Peningkatan

Rahasia Bisnis Telur Ayam Terus Mengalami Peningkatan

BISNIS TELUR AYAM – Terjun di dunia bisnis ini memang sangat menarik. Pelakunya memiliki kesempatan besar untuk meraup keuntungan tinggi.

Dengan catatan, pebisnis memelihara ayam petelur dengan tepat.

Diketahui bahwa telur merupakan salah satu kebutuhan pokok. Jumlah permintaan di pasar cukup besar.

Ini berarti bahwa kesempatan untuk menjual dan memperoleh keuntungan akan semakin terbuka.

Untuk menekuni bisnis penyediaan telur ini, Anda perlu memelihara ayam petelur. Pemeliharaan yang tepat akan memberikan hasil maksimal.

Khususnya, Anda perlu memahami cara pemberian pakannya agar ayam ini lebih produktif.

Di sini, kami akan membagikan bagaimana cara memberikan pakan yang tepat.

Tetapi sebelumnya, mari perhatikan apa saja yang perlu dipersiapkan dalam bisnis telur ayam ini.

Berapa Lama Ayam Petelur Siap Produksi?

Sebenarnya, Anda memiliki banyak opsi ketika ingin memelihara ayam petelur ini. Pertama, memelihara ayam sejak kecil.

Biasanya peternak mulai merawatnya dari usia 1 mingguan. Alasannya ialah harga bibit lebih murah.

Kisaran harga per ekor untuk bibit usia 1 minggu di kisaran 4-5 ribu rupiah.

Kelemahannya ialah butuh perawatan ekstra. Anda perlu memberikan pakan beberapa minggu sampai akhirnya siap bertelur.

Meskipun begitu, Anda diuntungkan dengan keberadaan ayam yang sudah mampu beradaptasi dengan lokasi/kandang.

Kedua, memelihara ayam yang siap produksi. Normalnya, ayam siap produksi disebut dengan ayam pullet.

Usia ayam ini di kisaran 16 minggu. Usia ini, ayam mulai menunjukkan telur.

Mengenai harganya, ayam siap bertelur ini dihargai sekitar 64-70 ribu rupiah. Anda tinggal mengalikan berapa jumlah ayam yang ingin dibeli.

Tetapi, pilihan ini masih masuk akal.

Alasannya ialah Anda akan segera melihat produksi telurnya. Bisnis telur ayam sudah siap dipasarkan.

Tetapi kekurangannya ialah ayam perlu adaptasi dengan lingkungan barunya.

Dari kedua opsi ini, mana yang Anda pilih? Jika ingin segera melihat produksi telur, pilihannya ialah minimal ayam berusia 16 minggu.

Tetapi bila memiliki kesabaran tinggi, tidak salah bila Anda memilih ayam usia lebih muda.

BACA JUGA : 4 Hal Penting Dalam Menganalisis Perencanaan Produksi Massal

Persiapan Untuk Bisnis Telur Ayam

Sebelum melangkah, persiapkan dengan matang langkah yang akan diambil. Ini akan menentukan pada seberapa bagus perjalanan bisnis telur ayam itu sendiri.

Mengenai persiapannya, Anda memerlukan beberapa hal ini.

1. Modal Usaha

Modal usaha ini penting untuk disediakan. Anda tidak bisa menjalankan bisnis tanpa memiliki modal yang cukup.

Karena modal inilah yang akan digunakan untuk melakukan pembelian ayam dan perlengkapan penunjangnya.

2. Kandang

Setelah menyediakan modal, siapkan kandang ayam. Sewa lahan terlebih dahulu.

Kemudian pastikan berapa jumlah ayam petelur yang akan dipelihara.

Jika sudah memutuskan jumlahnya, Anda akan mengetahui kira-kira kandangnya. Biasanya, kandang rakitan untuk tempat ayam dipelihara bisa diisi sekitar 2 ekor.

Tetapi ini bisa dimodifikasi sehingga bisa untuk menempatkan beberapa ekor ayam.

3. Pakan Dan Perlengkapan Makan Ayam

Setelah memiliki kandang, tambahkan perlengkapan penunjangnya. Anda butuh tempat makan bagi ayam petelur.

Kemudian, sediakan pula pakan utamanya.

4. Tempat Mengumpulkan Telur

Persiapan terakhir ialah menyediakan tempat untuk mengumpulkan telur. Anda butuh tempat yang bisa dijadikan sebagai wadah telur.

Karena nantinya wadah inilah yang dijadikan sebagai packaging telur ketika didistribusikan ke pengecer.

Cara Mencari Modal Untuk Bisnis Telur Ayam

Dalam menjalankan bisnis telur ayam, Anda butuh modal cukup banyak. Jumlahnya bisa puluhan juta rupiah.

Lalu, bagaimana cara Anda mendapatkan modal tersebut?

Sebelum mencari modal, perkirakan berapa banyak dana yang diperlukan. Anda tidak perlu menyediakan modal besar terlebih dahulu.

Tetapi, Anda bisa memulainya dengan modal yang minim.

Kalau modalnya minim, Anda bisa memperolehnya dari hasil tabungan. Kalau memang tidak mencukupi, Anda bisa bekerja sama dengan orang lain.

Hasil keuntungan dari bisnis telur ayam ini bisa dibagi sesuai kesepakatan.

Tetapi bila Anda tidak mau adanya campur tangan orang lain, solusinya ialah dengan meminjam di perbankan.

Cara ini telah banyak dilakukan oleh pemilik bisnis. Baik itu bisnis penyediaan daging ayam, sampai penyediaan telur dan lain sebagainya.

Untuk memudahkan proses pencairan, Anda perlu melampirkan surat izin usaha. Dengan melampirkan dokumen ini, perbankan akan mempercepat proses pencairan dana.

Karena Anda dianggap memiliki kualifikasi dalam melakukan pelunasan secara tepat waktu.

Apabila cara ini tidak diterapkan, solusi terakhirnya ialah bekerja sama dengan perusahaan.

Perusahaan akan memberikan fasilitas lengkap dalam pengadaan ayam dan pakan.

Bahkan bisa membantu dalam pemberian vitamin ataupun obat bagi ayam petelur.

Anda hanya fokus pada penyediaan lahan saja. Tetapi, Anda di sini bertindak sebagai karyawan dari perusahaan.

Anda perlu memelihara ayam petelur setiap saat. Ketika ayam mulai produksi, telur ayam ini perlu disetorkan pada perusahaan.

Harganya sudah diatur oleh perusahaan. Artinya, Anda tidak mengambil keuntungan yang lebih besar.

Karena patokannya ada pada kebijakan perusahaan yang Anda ikuti.

Cara Memberikan Pakan Ayam Agar Produktif

Bicara mengenai pakan, sebenarnya ini ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ayam.

Pertumbuhan yang normal memungkinkan ayam bisa mempercepat tercapainya bobot ideal bagi ayam untuk bertelur.

Bobot ayam yang belajar bertelur di kisaran 1,500 kg. Biasanya, bobot ini akan terlihat ketika ayam memasuki usia 20 minggu.

Usia seperti inilah yang menandakan bahwa ayam sudah siap untuk bertelur.

Produksi telurnya akan bertahap. Setelah usianya bertambah, ayam akan rutin bertelur sampai masa afkir.

Maksudnya ialah masa di mana ayam mengalami kemunduran dalam berproduksi.

Untuk mencapai bobot ayam petelur, perhatikan dalam pemberian pakannya. Hindari pemberian pakan yang kurang dalam bisnis telur ayam ini.

Jika tidak, bobotnya tidak tercapai dan berakibat pada performanya yang tidak sesuai harapan.

Diasumsikan bahwa Anda memelihara ayam sejak kecil. Pakan untuk ayam usia 1-10 minggu antara 11-58 gram per ekor.

Perhitungannya ialah setiap kelipatan satu minggu, jumlah pakannya ditambah sekitar 6 gram.

Jadi, usia ayam 2 minggu baiknya diberikan pakan sekitar 17 gram.

Ketika memasuki usia 8-10 minggu, penambahan pakan hanya sekitar 3-4 gram saja. Itu sudah cukup untuk membuat ayam mencapai bobot ideal.

Kalau bobotnya tercapai, bisnis telur ayam ini akan berjalan sesuai rencana.

Kemudian pemberian pakan ayam usia 11-20 minggu, jumlah pakannya antara 60-93 gram.

Asumsinya ialah setiap minggu, jumlah pakan ditambahkan sekitar 1-4 gram per ekor.

Apabila sudah mencapai usia 20 minggu ke atas, Anda bisa mengatur pakan dengan jumlah yang sama per harinya.

Yakni di kisaran 93 gram.

Berikan pakan secara rutin. Jaga kebersihan perlengkapan makan dan area kandang. Jangan lupa juga untuk memberikan minum dengan rutin.

Karena minum ini dibutuhkan untuk perkembangan sekaligus memperlancar urusan bertelur.

Perlu diingat bahwa ayam petelur idealnya bisa produksi sampai usia 1,5 – 2 tahunan.

Setelah mendekati usia tersebut, produksi telur akan mulai menurun.

Di sini, Anda perlu memperhatikan dengan jeli. Karena bila tidak diperhatikan, Anda akan rugi pakan lantaran ayam hanya makan tetapi tidak bertelur kembali.

Ketika ayam mulai menurun produksinya, saatnya Anda melelang ayam tersebut. Anda bisa menjualnya untuk diambil dagingnya.

Rata-rata, harga jualnya di kisaran 40-50 ribu rupiah per ekor.

Itulah yang perlu Anda pahami ketika akan menekuni bisnis telur ayam. Intinya, jaga pakannya agar mampu mencapai bobot ideal.

Dengan tercapainya bobot, kesehatan ayam akan terjaga sehingga produksi telurnya bisa diandalkan.

DONASI SEKARANG Jika bermanfaat, berikan donasi kepada penulis untuk biaya kelola Taukan.com . Terima kasih :)

Tinggalkan komentar