Mimpi punya bisnis catering tapi masih galau soal modal? Tenang, gak sendirian kok! Mencari cara mendapatkan modal usaha catering memang jadi PR besar bagi pemula yang mau terjun ke bisnis kuliner ini. Soalnya, bisnis catering butuh persiapan matang, mulai dari peralatan masak, bahan baku, sampai biaya operasional yang gak sedikit.
Sebelum bahas cara dapetin modal, kita perlu paham dulu kebutuhan modal untuk usaha catering. Modal awal bisa bervariasi tergantung skala bisnisnya, mulai dari jutaan sampai puluhan juta rupiah. Nah, bagi yang baru mulai, jangan panik dulu! Ada berbagai cara kreatif untuk mendapatkan modal yang bisa kamu coba.
Rincian Modal Usaha Catering yang Perlu Dipersiapkan
Biar gak ngawang-ngawang, yuk kita rinciin dulu apa aja yang butuh modal dalam bisnis catering:
- Peralatan masak: kompor, panci, wajan, blender, mixer, dll
- Alat penyajian: nampan, kotak catering, sendok garpu, dll
- Sewa dapur (jika belum punya)
- Modal bahan baku untuk beberapa kali produksi
- Biaya transportasi pengantaran
- Biaya promosi dan marketing
- Biaya legalitas dan perizinan (PIRT, halal, dll)
- Dana cadangan untuk operasional 2-3 bulan
Jumlah totalnya bisa mencapai Rp15-30 juta untuk skala kecil-menengah. Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara mendapatkan modal usaha catering yang bisa kamu coba!
7 Cara Mendapatkan Modal Usaha Catering yang Jitu
1. Menggunakan Modal Pribadi atau Tabungan
Cara paling aman dan bebas risiko adalah menggunakan tabungan pribadi. Dengan modal sendiri, kamu punya kendali penuh atas bisnis tanpa perlu mikirin cicilan atau bagi hasil. Mulailah dengan menyisihkan sebagian penghasilan bulanan khusus untuk modal usaha. Kalau masih kurang, coba jual aset yang gak terlalu dibutuhkan atau cari side hustle untuk nambah tabungan.
2. Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan
Bank dan lembaga keuangan punya berbagai produk pinjaman untuk UMKM. Kamu bisa mengajukan kredit usaha dengan jaminan tertentu. Sebelum mengajukan, siapkan proposal bisnis catering yang matang, lengkap dengan proyeksi keuntungan dan rencana pengembalian. Pastikan juga track record keuanganmu bagus, ya!
Keuntungannya, kamu bisa dapat modal dalam jumlah besar sekaligus. Tapi ingat, ada bunga yang harus dibayar dan kewajiban cicilan rutin yang gak boleh telat.
3. Mengajukan KUR (Kredit Usaha Rakyat)
KUR adalah program pinjaman dari pemerintah dengan bunga yang lebih rendah dibanding kredit komersial. Untuk usaha catering pemula, KUR mikro bisa jadi pilihan tepat dengan plafon hingga Rp25 juta. Syaratnya relatif lebih mudah dan bunganya hanya sekitar 6% per tahun.
Untuk mengajukan KUR, kamu perlu mengunjungi bank penyalur seperti BRI, BNI, atau Mandiri. Siapkan KTP, KK, dan izin usaha (jika sudah ada). Program ini sangat direkomendasikan untuk pelaku UMKM pemula yang sedang mencari modal awal.
4. Mencari Investor atau Partner Bisnis
Kalau punya kenalan yang tertarik investasi di bidang kuliner, ajak mereka jadi investor atau partner bisnis cateringmu. Keuntungannya, selain modal, kamu juga bisa dapat insight bisnis dari partner yang berpengalaman.
Persiapkan proposal menarik dan presentasikan konsep catering yang unik. Jelaskan juga skema pembagian keuntungan yang adil dan timeline balik modal yang realistis. Modal investor bisa berbentuk uang atau peralatan yang dibutuhkan.
5. Crowdfunding untuk Modal Usaha
Crowdfunding adalah metode penggalangan dana dari banyak orang, biasanya melalui platform online. Di Indonesia, ada beberapa platform crowdfunding yang bisa dimanfaatkan untuk bisnis, seperti Kitabisa atau Modalku.
Untuk menarik donatur atau investor kecil, ceritakan kisah menarik di balik bisnis cateringmu dan berikan reward menarik bagi para pendukung, misalnya voucher makan atau paket catering eksklusif.
6. Mengikuti Program Bantuan UMKM Pemerintah
Pemerintah pusat maupun daerah sering mengadakan program bantuan modal untuk UMKM. Misalnya, BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro) atau program dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Bantuan ini bisa berupa hibah (yang tidak perlu dikembalikan) atau pinjaman dengan bunga sangat rendah.
Pantau terus informasi dari Dinas UMKM setempat atau website Kementerian Koperasi dan UKM untuk program terbaru. Siapkan dokumen lengkap seperti NIB, IUMK, atau surat keterangan usaha dari kelurahan.
7. Memulai dengan Skala Kecil (Bootstrap)
Gak punya modal gede? Mulai dari yang kecil dulu! Prinsip bootstrap adalah memulai usaha dengan modal minimal dan mengandalkan keuntungan untuk pengembangan bisnis. Kamu bisa mulai dari katering untuk acara kecil atau pesanan harian dengan memanfaatkan dapur dan peralatan yang sudah ada di rumah.
Setelah ada pesanan rutin dan untung mulai terkumpul, reinvestasikan keuntungan untuk membeli peralatan tambahan dan memperluas kapasitas produksi. Metode ini memang lambat tapi paling aman dan mengajarkanmu mengelola keuangan dengan disiplin.
Tips Meyakinkan Pemberi Modal untuk Bisnis Catering
Entah kamu mau cari investor atau ajukan pinjaman bank, kemampuan meyakinkan pemberi modal itu krusial. Beberapa tips yang bisa kamu praktekkan:
- Siapkan business plan detail dengan proyeksi keuangan yang realistis
- Tunjukkan keunikan dan nilai jual khusus catering kamu
- Dokumentasikan testimonial dari pelanggan yang sudah ada
- Jelaskan strategi marketing dan target pasar yang spesifik
- Siapkan sample menu untuk dicicipi calon investor
Perhitungan Usaha Catering Rumahan untuk Menarik Investor
Investor atau pemberi pinjaman pasti akan menanyakan perhitungan usaha catering rumahan yang kamu rencanakan. Berikut contoh perhitungan sederhana untuk katering harian kapasitas 50 porsi:
- Modal awal: Rp15 juta (peralatan dan modal kerja 1 bulan)
- Harga per porsi: Rp25.000
- Omset per hari (50 porsi): Rp1.250.000
- Omset per bulan (25 hari kerja): Rp31.250.000
- HPP per porsi: Rp17.000
- Total HPP per bulan: Rp21.250.000
- Laba kotor per bulan: Rp10.000.000
- Biaya operasional (transportasi, listrik, air, gaji): Rp5.000.000
- Laba bersih per bulan: Rp5.000.000
- BEP (Break Even Point): 3 bulan
Dengan perhitungan seperti ini, investor bisa melihat potensi keuntungan dan waktu pengembalian modal yang cukup cepat.
Kesimpulan
Mendapatkan modal usaha catering memang tantangan tersendiri, tapi dengan tujuh cara di atas, kamu punya banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Kuncinya adalah persiapan matang dan perhitungan yang realistis.
Memulai dari skala kecil lalu berkembang secara bertahap mungkin cara yang paling aman, terutama bagi pemula. Tapi jika kamu sudah punya pengalaman dan market yang jelas, jangan ragu untuk mencari suntikan modal lebih besar lewat investor atau pinjaman bank.
Ingat, bisnis catering bukan cuma soal modal, tapi juga konsistensi kualitas dan layanan. Modal besar tapi kualitas pas-pasan gak akan bertahan lama. Sebaliknya, modal minimalis tapi kualitas oke akan berkembang pelan tapi pasti.
Jadi, pilih cara mendapatkan modal usaha catering yang paling sesuai dengan kondisimu, lalu mulai action sekarang juga!