Bagi Anda yang menjalankan bisnis makanan ringan atau akan berbisnis makanan ringan, memahami jenis plastik kemasan yang cocok untuk makanan ringan sangat diperlukan. Jenis plastik untuk usaha makanan ringan sangat banyak jenisnya.
Dengan mencari tahu yang paling sesuai, tentu saja nantinya usaha makanan ringan Anda akan jadi lebih safety sampai di tangan konsumen. Produk Anda juga akan terlindungi dengan sempurna. Informasi selengkapnya tentang jenisnya bisa Anda simak dalam uraian berikut!
Jenis Plastik Kemasan yang Cocok Untuk Makanan Ringan
Plastik kemasan aluminium foil
Aluminium foil merupakan sebuah kemasan yang dibuat memanfaatkan bahan dasar sesuai namanya. Kemasan ini menjadi sebuah kemasan yang banyak dipakai untuk produk yang cara penyimpanannya harus terlindung dari sinar matahari.
Produk yang mudah menggumpal pun perlu dikemas dengan kemasan aluminium foil. Seringkali kemasan ini dipakai pengemasan untuk produk seperti bumbu – bumbu, jamu, produk kopi, produk serbuk minuman kecantikan seperti collagen yang sekarang ini banyak terjual dan masih banyak lagi.
Bahkan banyak produk makanan ringan seperti keripik, makaroni, seblak kering yang dikemas dengan menggunakan kemasan ini. Isi dari kandungan dan tingkat kebersihan dari suatu produk pun akan terjaga jika dikemas dengan produk ini.
BACA JUGA :
- Peluang Usaha Makanan Yang Bisa Dititipkan Di Warung
- Cara Membuat Nama Unik Untuk Usaha Makanan Yang Menjual
Plastik kemasan mettalize
Kemasan metallize memiliki warna dasar mengkilat dan kemasan ini hampir serupa dengan kemasan yang kita bahas sebelumnya yaitu aluminium foil. Pelaku usaha seringkali tidak sadar bahwa kemasan ini padahal konstruksi kemasannya sangat berbeda dengan aluminium foil.
Kemasan jenis ini memang bagus, akan tetapi tidak bisa memberikan perlindungan produk makanan dari cahaya matahari 100%. Kemasan ini hanya mampu memberikan batasan atas cahaya masuk ke dalam sehingga kualitas produk tidak akan berkurang karena cahaya langsung.
Kemasan metalized juga memiliki harga cukup murah terlebih jika dibandingkan dengan aluminium foil, akan tetapi kualitasnya pun masih berada di bawah aluminium foil. Sehingga tak jarang sering memiliki kemasan ini sebagai alternatif kemasan pengganti aluminium foil.
High density polyethylene (HDPE)
Jenis plastik kemasan ini cukup banyak digunakan untuk produk makanan ringan dengan kemasan besar atau untuk produk makanan berupa frozen food. High density polyethylene atau HDPE merupakan jenis plastik untuk kemasan yang sangat aman dengan ciri – ciri berikut ini :
- Bahan lebih kuat
- Warna buram
- Tahan lama
- Cukup tahan dengan suhu tinggi
Plastik HDPE biasanya dipakai sebagai bahan baku dalam pembuatan toples plastik dan Tupperware. Tak perlu khawatir dengan kualitasnya karena bahkan sudah terbukti tahan dalam mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik dengan bahan HDPE dan produk makanan yang ada di dalamnya.
Hanya saja yang disayangkan, jenis kemasan ini sangat tidak efektif dengan trend jual beli saat ini yang cenderung dijual secara online. Terlebih untuk makanan ringan yang bahkan sudah bisa dikemas dengan aluminium foil atau plastik biasa saja.
Dengan kemasan ini biasanya akan menambah biaya ongkir karena kemasan yang lebih tebal dan lebih berat dibandingkan jenis kemasan yang kita sudah bahas sebelumnya.
BACA JUGA :
- Peluang Bisnis Makanan Yang Modalnya Cepat Kembali
- Ide Bisnis Makanan Yang Paling Menguntungkan Saat Ini!
Low density polyethylene (LDPE)
LDPE bersifat kuat, kedap air, fleksibel dan permukaannya mengandung lilin. Jenis plastik kemasan yang cocok untuk makanan ringan ini biasanya dipakai sebagai pembungkus makanan ringan dan makanan siap santap secara langsung.
Biasanya plastik ini sering dipakai untuk mengukus sehingga produk frozen food banyak yang menggunakan jenis plastik yang satu ini.
Polipropilen (PP)
Plastik kemasan ini keras namun fleksibel, memiliki permukaan berlilis dan tidak jernih namun tembus cahaya. Kemasan ini juga tahan terhadap panas dan bahan kimia atau minyak. Makanan ringan seperti biscuit, chips dan sereal banyak menggunakan plastik kemasan ini.
Bahkan dipakai untuk kemasan makanan berat pun cukup tahan dan kelebihannya lagi tahan jika dipanaskan dengan menggunakan microwave.
Poli etilen tereftalat (PET)
Sifat bahan plastik PET kuat, jernih, kedap gas dan air. Dalam menggunakan kemasan plastik ini sebaiknya tidak dipanaskan di suhu lebih dari 60 derajad celcius. Kemudian untuk pemakaian hanya bisa digunakan satu kali saja.
Selain makanan ringan basah yang bisa dikemas dengan PET, banyak perusahaan selai dan sambal mengemas produk mereka dengan kemasan jenis ini.
Polivinil klorida (PVC)
PVC terbagi ke dalam dua jenis. Jenis pertama bersikap kaku atau semi kaku. PVC ini memiliki konstruksi plastik yang keras, jernih, kuat dan bentuknya dapat diubah dengan larutan sebagai contoh botol untuk jus, botol air mineral, dan sebagainya.
Jenis kedua adalah PVC lunak yang sifatnya dapat dikeruhkan dan jernih. Sebagai contoh pada pembungkus makanan. Namun jenis PVC yang kedua ini digunakan untuk makanan yang berminyak atau berlemak atau juga mengandung alkohol utamanya dalam kondisi panas.
Itulah berbagai jenis plastik kemasan yang cocok untuk makanan ringan. Anda bisa memilih salah satu jenis plastik di atas dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda dalam pengemasan produk.
BACA JUGA :
- Pentingnya Membuat Bisnis Plan Makanan Bagi Pelaku Usaha
- Peluang Bisnis Makanan Online Rumahan Omzet Jutaan Rupiah
- 5 Jenis Bisnis Makanan Online Yang Laris Diburu Konsumen
- Unsur Utama Dari Contoh Proposal Bisnis Makanan Yang Baik