Dalam proses akuntansi, salah satu jenis jurnal yang penting untuk dibuat adalah jurnal penutup. Namun, masih banyak orang yang belum paham bagaimana cara membuatnya.
Untuk itu, sila simak informasi lengkap mengenai jurnal penutup dan prosedur pembuatannya di bawah ini!
Apa yang Dimaksud Jurnal Penutup?
Jurnal penutup adalah jurnal yang penerbitannya ada pada akhir periode akuntansi dengan tujuan untuk menutup akun nominal sementara.
Dalam istilah Bahasa Inggris, jurnal ini juga disebut dengan closing journal entry.
Pada penutupan ini, saldo akun akan kembali menjadi nol (0) pada awal periode.
Penutupan akun terjadi pada akun nominal laiknya beban dan pendapatn serta akun pembantu modal seperti prive dan juga ikhtisar laba rugi.
Jurnal ini juga mengharuskan debet masuk pada setiap akun sementara yang mempunyai saldo kredit.
Debit yang dimasukkan tidak boleh berbeda sama sekali dengan jumlah saldo kredit sebelum dimasukkan dalam jurnal penutup.
Tujuan dari hal tersebut adalah memperoleh saldo akun nol.
Setelah jurnal penutup diupload pada masing-masing akun, maka akan tersisa perkiraan riil yang meliputi liabiliti, aset, dan juga ekuitas.
Setiap bentuk perusahaan membuat jenis jurnal penutup yang berbeda. Sebab, setiap perusahaan memiliki struktur modal yang tidak sama.
Fungsi Jurnal Penutup
Fungsi pembuatan jurnal penutup adalah sebagai berikut yang meliputi:
- Untuk menyajikan informasi mengenai keuangan yang riil atau sebenarnya suatu perusahaan setelah melakukan penutupan buku. Yang mana akun sebenarnya terdiri dari kewajiban, harta, serta ekuitas.
- Memudahkan saat pelaksanaan pemeriksaan sebab sudah dilakukan pemisahan antara transaksi pada periode saat ini dengan transaksi di periode akuntansi setelahnya.
- Untuk menyajikan neraca pada awal periode setelahnya sesudah melakukan penutupan buku.
- Memisahkan transaksi dari akun pendapatan serta beban supaya tidak tercampur dengan nominal beban dan pendapatan di tahun yang akan datang.
- Supaya saldo pada akun modal menampakkan jumlah yang sesuai dengan keadaan di akhir periode. Saldo akun modal pun dapat menjadi sama dengan modal akhir pada neraca.
- Bisa menutup saldo pada semua perkiraan sementara agar perkiraan menjadi nol.
Tujuan Jurnal Penutup
Setelah mengetahui fungsinya, Anda sekarang sudah dapat menilai tujuan dari pembuatan jurnal penutup.
Dapat dijelaskan bahwa jurnal penutup dapat dijadikan sebagai data pembanding yang mana Anda bisa memperoleh data dari periode yang sebelumnya.
Sehingga, Anda dapat membandingkan kinerja dari perusahaan pada periode sekarang.
Jurnal ini sangat penting dalam menyusun laporan serta manajemen keuangan.
Yang mana saat akun perhitungan menjadi dalam sementara waktu, maka proses operasional perusahaan mempunyai pertukaran barang dengan seimbang.
Dalam hal ini contohnya adalah barang yang dibelanjakan dengan biaya yang dikeluarkan.
Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Segala jenis perusahaan baik jasa, dagang, atau manufaktur membutuhkan jurnal penutup.
Pada perusahaan jasa, jurnal ini dibuat dengan menutup beberapa akun yang meliputi akun pendapatan, akun beban, akun ikhtisar laba rugi maupun saldo laba atau saldo rugi, serta akun prive.
Perusahaan jasa tidak mempunyai persediaan barang yang dapat dipasarkan. Produknya tidak mempunyai wujud laiknya perusahaan manufaktur dan dagang.
Sehingga, pembuatan jurnal penutupnya hanya ada pada bagian persediaan serta pembelian semata.
Pada sudut pandang akuntansi, terdapat dua jenis transaksi utama pada perusahaan jasa yakni transaksi administratif dan penjualan jasa.
Sehingga, untuk membuat jurnal penutup dapat melalui dua tahap yakni melakukan pemindah bukuan. Setelah itu, meringkas pengaruh semua transaksi keuangan pada periode tersebut.
Jurnal Penutup Perusahaan Manufaktur
Jurnal penutup perusahaan manufaktur sebenarnya memiliki banyak kesamaan dengan jurnal penutup perusahaan yang lain.
Akan tetapi, pada sisi lain, jurnal ini merupakan penutupan dari rekening yang ada kaitannya dengan berbagai kegiatan produksi.
Perusahaan manufaktur mendapatkan produk dari berbagai bahan mentah yang diolah dalam bentuk bahan jadi yang kemudian diolah menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Sehingga, penghitungan jurnal penutupnya sedikit lebih rumit ketimbang jenis perusahaan lain.
BACA JUGA : 4 Step Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang
Jurnal Penutup dan Pembalik
Jurnal penutup dan pembalik sekilas mempunyai kedekatan penerapan. Akan tetapi, keduanya mempunyai perbedaan mendasar. Nah, seperti apakah perbedaannya? Berikut ulasan lengkapnya:
Jurnal penutup merupakan jurnal yang mana ayat jurnalnya dibuat di akhir periode dengan tujuan menutup rekening nominal sementara. Akibatnya, rekening di awal periode memiliki saldo nol.
Sedangkan jurnal pembalik merupakan jurnal yang berguna untuk membalik jurnal penyesuaian yang bisa menimbulkan akun neraca. Apabila tidak dibalik, maka bisa terjadi akun ganda.
Sehingga, bisa dikatakan jika jurnal pembalik merupakan jurnal yang dikerjakan di awal periode yang bertujuan membalikkan jurnal penyesuaian sehingga timbul perkiraan riil yang baru.
Tujuan lain jurnal pembalik yakni meminimalkan kekeliruan pada proses pencatatan.
Ada empat akun yang dapat dibuat sebagai jurnal pembalik yang meliputi beban dibayar dimuka sebagai beban, pendapatan dimuka tercatat menjadi pendapatan, beban, serta pendapatan yang mesti diterima.
Dua jurnal tersebut adalah tahap-tahap pada proses akuntansi yang panjang. Namun, sangat penting bagi urusan akuntansi. Maka dari itu, perhatikan ketentuan-ketentuannya dalam membuat jurnal penutup dan pembalik.
Jurnal Penutup untuk Prive
Prive merupakan investasi modal dan pengambilan modal dari anggota perseroan komanditer atau CV.
Yang termasuk pada kategori pengambilan prive diantaranya pembagian laba, biaya yang dibebankan untuk kepentingan pribadi, gaji yang dibayarkan pada anggota persekutuan, serta penarikan modal dari anggota.
Dalam jurnal ini, salah satu tahap yang paling penting adalah menutup rekening prive.
Yang berarti, dalam rekening prive merupakan bagian dari akun pembantu modal yang perlu ditutup agar saldo akun kembali menjadi nol di awal periode.
Akun prive biasanya hanya ada pada perusahaan yang masih memiliki skala yang kecil.
Untuk menutup akun prive, maka dapat dilakukan cara memindahkannya pada akun modal yang contohnya bisa Anda simak di bawah ini:
Rekening | Debit | Kredit |
Modal | Rp 13.000.000,- | |
Prive | Rp 13.000.000,- |
Jurnal Penutup Akhir Tahun
Konsep mendasar mengenai jurnal ini yakni memindahkan nilai sari saldo akhir pada semua akun pada neraca saldo awal di tahun berikutnya.
Tujuannya adalah agar yang tersisa hanya perkiraan rill dari liabilities, assets, serta equity.
BACA JUGA : Cukup Mudah, Begini Ketentuan dalam Jurnal Cogs Perusahaan Dagang
Cara Membuat Jurnal Penutup
Terdapat langkah yang penting dalam menyusun jenis jurnal ini pada akhir periode.
Sehingga, tujuan dari jurnal yakni untuk memisahkan data transaksi pada akhir dan awal periode baru dari sebuah proses akuntansi dapat tercapai.
Untuk dapat menyusunnya, silakan Anda simak langkah-langkahnya di bawah ini:
Menutup Akun Pendapatan
Proses pertama dalam menyusun jurnal penutup adalah dengan menutup pada setiap akun pendapatan yang tersedia.
Cara yang dipakai sebenarnya cukup mudah, Anda hanya harus melakukan pengkreditan pada akun ikhtisar dalam rangka menghitung laba dan rugi.
Anda juga perlu melakukan langkah pendebitan pada akun pendapatan.
Ada dua jenis pendapatan yakni pendapatan usaha yang memiliki hubungan langsung dengan kegiatan perusahaan serta pendapatan di luar usaha yakni yang tidak memiliki hubungan langsung dengan aktivitas usaha.
Contoh proses menutup akun pendapatan adalah sebagai berikut:
Tanggal | Ayat Jurnal penutup | Debit | Kredit |
Des 2019 | Pendapatan | 15.000.000 | |
Ikhtisar Laba Rugi | 15.000.000 |
Menutup Akun Beban
Beban merupakan pengorbanan yang ada saat mengerjakan aktivitas usaha dalam rangka memeroleh suatu pendapatan.
Terdapat dua macam akun beban yakni beban usaha (pengorbanan langsung pada kegiatan usaha) serta beban lain-lain (tidak ada hubungannya dengan aktivitas usaha)
Selanjutnya, Anda perlu menutup akun beban. Langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menutup akun pendapatan.
Lakukan pengkreditan pada akun beban sesudah melakukan pendebitan pada akun laba rugi.
Contoh proses menutup akun beban adalah sebagai berikut:
Tanggal | Pos | Debit | Kredit |
Desember 2019 | Ikhtisar Laba Rugi | 1.620.000 | |
Beban Gaji | 500.000 | ||
Beban Perlengkapan kantor | 675.000 | ||
Beban Asuransi | 20.000 | ||
Beban Sewa | 50.000 | ||
Beban Listrik, Air, dan telepon | 100.000 | ||
Beban Penyusutan Bangunan | 275.000 |
Ikhtisar Laba Rugi
Untuk menutup akun ikhtisar laba rugi, maka caranya dengan memindahkan saldo ikhtisar laba rugi pada akun modal.
Terdapat dua kondisi yang mungin terjadi, yakni laba dimana pendapatan lebih besar ketimbang beban maupun rugi yang mana pendapatan lebih kecil ketimbang beban.
Contoh proses penutupan ikhtisar laba rugi adalah sebagai berikut:
Tanggal | Pos | Debit | Kredit |
Des 2019 | Ikhtisar Laba Rugi | 100.000 | |
Modal jika perusahaan laba | 100.000 |
Tanggal | Pos | Debit | Kredit |
Des 2019 | Ikhtisar Laba Rugi | 50.000 | |
Modal jika perusahaan rugi | 50.000 |
Menutup Akun Prive atau Drawing
Langkah yang terakhir adalah dengan melakukan debet pada akun modal yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan kredit pada akun prive.
Dalam menyusun jurnal ini, Anda dapat melakukannya dalam sekali periode. Jurnal ini disusun pada satu periode yang biasanya berlangsung pada kurun waktu sekitar satu tahun.
Berikut merupakan cara menutup semua akun prive:
Tanggal | Pos | Debit | Kredit |
Des 2019 | Modal | 100 | |
Prive | 100 |
Dalam membuat suatu jurnal penutup, entah untuk perusahaan jasa, manufaktur, maupun industri, maka harus memerhatikan perkiraan nominal yang harus ditutup.
Perkiraan ini meliputi beban, pendapatan, saldo laba rugi, dan juga saldo deviden untuk bentuk perseroan terbatas, maupun saldo prive untuk perusahaan perseorangan.
Nah, jenis rekening yang beda ini membuat Anda harus menerapkan cara yang berbeda untuk menutup rekening. Penjelasannya dapat Anda simak di bawah ini:
- Rekening Pendapatan : Dilakukan penutupan dengan mendebit kaun pendapatan kemudian mengkredit akun laba rugi
- Rekening Beban : Dilakukan dengan cara mendebit ikhtisar laba rugi kemudian mengkredit akun beban.
- Rekening ikhtisar laba rugi : Menutup rekening ini dengan cara melakukan debit akun ikhtisar laba rugi kemudian akun modal dikreditkan.
- Rekening Prive atau Deviden : Dilakukan dengan cara mendebit akun modal kemudian mengkreditkan akun prive.
Contoh Jurnal Penutup
Supaya lebih mudah untuk dipahami, Anda dapat mempelajarinya melalui tiga contoh jurnal penutup pada perusahaan manufaktur, jasa, dan dagang. Di bawah ini dapat Anda simak selengkapnya:
Perusahaan Manufaktur
Berikut adalah contoh ayat jurnal untuk perusahaan manufaktur:
Tanggal | No Bukti | Keterangan | Ref | Debet | Kredit |
Desember 2019 | – | Ikhtisar beban pokok produksi | 421 | 2.160.000 | |
Pembelian bahan baku | 500 | 1.440.000 | |||
Biaya tenaga kerja langsung | 501 | 173.000 | |||
Biaya bahan pembantu | 502 | 150.000 | |||
Biaya tenaga kerja tidak langsung | 503 | 140.000 | |||
Biaya gaji pabrik | 504 | 40.000 | |||
Biaya listrik, air, telepon pabrik | 505 | 37.000 | |||
Biaya perlengkapan pabrik | 506 | 15.000 | |||
Biaya pemeliharaan dan perbaikan pabrik | 507 | 50.000 | |||
Biaya asuransi pabrik | 508 | 13.000 | |||
Biaya penyusutan pabrik | 509 | 84.500 | |||
Biaya amortisasi pabrik | 510 | 12.500 | |||
Biaya overhead pabrik lain-lain | 599 | 5.000 |
Setelah jurnal ini dibuat, maka semua rekening pada biaya perusahaan manufaktur tersebut akan memiliki saldo nol.
Pada sisi yang lain, rekening ikhtisar beban produksi akan menjadi seperti pada tabel berikut ini:
Nama Rekening: Ikhtisar Beban Poko Produksi | ||||||
Nomor Perk | ||||||
Tgl | Keterangan | Ref | D | K | Saldo | |
D | K | |||||
200A | ||||||
31-Des-19 | Penyesuaian persediaan bahan baku awal | JU11 | 197.000 | 197.000 | ||
Penyesuaian persediaan bahan baku akhir | JU11 | 243.000 | 46.000 | |||
Penyesuaian persediaan BDP awal | JU11 | 15.000 | 31.000 | |||
Penyesuaian Persediaan BDP akhir | JU11 | 20.000 | 51.000 | |||
Penutupan Biaya Pabrik | JU11 | 2.160.000 | 2.109.000 |
Dari tabel diatas, maka saldo debit rekening ikhtisar harga produksi yakni Rp 2.109.000,- merupakan harga pokok dari barang selesai diproduksi.
Lantas, ditutup pada rekening ikhtisar laba rugi. Sehingga, ayatnya menjadi:
Tanggal | No bukti | Keterangan | Ref | Debet | Kredit |
Des 2019 | – | Ikhtisar Laba Rugi | 422 | 2.109.000 | |
Ikhtisar beban pokok produksi | 421 | 2.109.000 |
Sesudah dibuat jurnal penutup, maka rekening ikhtisar beban pokok produksi akan memiliki saldo nol.
Perusahaan Jasa
Berikut merupakan contoh untuk perusahaan jasa:
Tanggal | Nama Akun/Nama Perkiraan | Ref | Debit | Kredit |
31 Des 2019 | Penghasilan cetak | 411 | 2.330.000 | – |
Ikhtisar Laba Rugi (menutup perkiraan penghasilan) | 313 | – | 2.330.000 | |
Ikhtisar Laba Rugi | 313 | 1.021.250 | – | |
Gaji pegawai | 511 | – | 450.000 | |
Beban transport | 513 | – | 30.000 | |
Beban iklan | 514 | – | 95.000 | |
Beban Lain-Lain | 516 | – | 65.000 | |
Beban Perlengkapan | 512 | – | 200.000 | |
Beban Sewa | 517 | – | 150.000 | |
Beban Penyusutan Peralatan (menutup perkiraan beban ke laba/rugi | 518 | – | 31.250 | |
Ikhtisar Laba Rugi | 313 | 1.308.000 | – | |
Modal (Menutup laba bersih ke perkiraan modal) | 311 | – | 1.308.000 | |
Modal | 311 | 250.000 | – | |
Prive (Menutup perkiraan prive dan mengurangi perkiraan modal) | 312 | – | 250.000 |
Perusahaan Dagang
Berikut adalah contoh jurnal penutup perusahaan dagang yang terdiri dari:
Bagian 1
Tanggal | Pos | Debit | Kredit |
31 Des 2019 | Persediaan | 62.150 | |
Penjualan | 720.185 | ||
Retur | 9.100 | ||
Diskon Pembelian | 2.525 | ||
Pendapatan Sewa | 600 | ||
Ikhtisar Laba Rugi | 794.000 |
Bagian 2
Tanggal | Pos | Debit | Kredit |
31 De 2019 | Ikhtisar Laba Rugi | 719.160 | |
Retur dan Potongan Penjualan | 59.700 | ||
Diskon Penjualan | 6.140 | ||
Pembelian | 5.790 | ||
Ongkos Kirim Pembelian | 521.980 | ||
Beban Gaji Penjualan | 17.400 | ||
Beban Iklan | 53.430 | ||
Beban Penyusutan – Peralatan Toko | 10.860 | ||
Ongkos Kirim Penjualan | 3.100 | ||
Beban Kirim Penjualan | 2.800 | ||
Beban Gaji Kantor | 21.020 | ||
Beban Sewa | 8.100 | ||
Beban Penyusutan – Peralatan Kantor | 2.490 | ||
Beban Asuransi | 1.910 | ||
Beban Bahan Habis Pakai | 610 | ||
Beban Administrasi Lain-lain | 760 | ||
Beban Bunga | 2.440 |
Bagian 3
Pos | Debit | Kredit |
Ikhtisar Laba Rugi | 75.400 | |
Modal Pemilik | 75.400 |
Bagian 4
Pos | Debit | Kredit |
Modal | 18.000 | |
Prive | 18.000 |
Itulah penjelasan secara lengkap tentang cara untuk menyusun jurnal penutup untuk berbagai perusahaan.
Untuk lebih mudah dipahami, maka sudah disertakan contoh bagi perusahaan manufaktur, jasa, maupun dagang.
Request artikel apa yang Anda perlukan seperti jurnal EMBA, jurnal revolusi industri 4.0 atau jurnal bisnis. Jangan lupa komentar atau hubungi kami via halaman kontak.
Semoga bisa membantu!