Home » Ekonomi » 5 Cara Memilih Kursus Brevet Pajak yang Tepat

5 Cara Memilih Kursus Brevet Pajak yang Tepat

KURSUS BREVET PAJAK – Brevet pajak tentu sudah tidak lagi terdengar asing terlebih untuk orang yang memegang pekerjaan khususnya pada bagian perpajakan.

Kursus brevet pajak sendiri adalah pelatihan maupun kursus pada bidang perpajakan dengan tingkatan yang berbeda.

Biasanya, pada brevet pajak dilakukan memakai software atau tidak.

Untuk bisa sukses berkarir di bidang keuangan terutama bagi Anda yang kuliah pada jurusan ekonomi, maka sangat disarankan untuk mengambil kursus brevet pajak.

Namun, sebelumnya, Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai brevet pajak ini.

Langsung saja, berikut ulasannya!

Apa yang Akan Dipelajari?

Dalam kursus brevet pajak, ada beberapa yang akan dipelajari. Bahkan, Anda juga akan mendapatkan dasar teori dan praktik.

Meskipun saat ini kerap terjadi perubahan peraturan terkait dengan perpajakan, tetapi, akan mudah untuk dipahami apabila Anda telah mempelajari pemahaman dasar dari teorinya.

Biasanya, jika pembelajaran terkait pajak hanya pada topik khusus saja, maka Anda akan kehilangan substansi serta hal dasar yang lain.

Brevet pajak sangat penting untuk mahasiswa yang berkeinginan mendalami pengetahuan pajak.

BACA JUGA : 6 Hal yang Harus Diketahui Tentang NTPN Pajak

Selain itu, bagi karyawan perusahaan juga cukup disarankan untuk mengikuti brevet pajak terutama yang bekerja pada bagian akunting atau pajak.

Dengan begitu, Anda akan mendapatkan solusi dari berbagai aspek perpajakan.

Beberapa materi yang akan didapatkan diantaranya: dasar teori perpajakan, aspek pajak untuk berbagai transaksi serta perbedaannya, akuntansi pada aspek perpajakan, perkembangan peraturan perpajakan termutakhir, penyusunan serta laporan SPT elektronik, dan sebagainya.

Manfaat Mengikuti Brevet Pajak

Ada beberapa manfaat yang akan Anda peroleh apabila mengikuti brevet pajak. Diantara manfaat tersebut adalah:

  1. Bagi fresh graduate, brevet pajak akan bermanfaat untuk menambah portfolio saat akan mengajukan lamaran pekerjaan. Sertifikat yang diperoleh akan menjadi salah satu daya tarik dari perusahaan yang dimasukinya.
  2. Bagi karyawan entry level, akan menambah pengetahuan sehingga bisa menunjang kebutuhan dalam kenaikan jabatan maupun untuk bersaing secara sehat di perusahaan.
  3. Bagi karyawan yang telah memiliki posisi seperti manager, maka brevet pajak bisa memudahkannya dalam mengontrol pekerjaan orang-orang yang ada di bawahnya.
  4. Brevet pajak juga penting untuk konsultan pajak baik untuk dirinya sendiri atau bagi orang lain.
  5. Brevet pajak akan melatih tenaga kerja untuk siap menghadapi USKP atau Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak.
  6. Memberi pengetahuan teknis tentang laporan serta perhitungan pajak.
  7. Membantu peserta untuk memahami sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia serta membantu penyusunan rencana pajak untuk diri sendiri.

Tingkat dalam Brevet Pajak

Sebelum mengambil kursus brevet pajak, ada baiknya bagi Anda untuk tahu apa saja tingkatan dalam brevet ini.

Nah, secara umum, ada tiga tingkat kursus brevet pajak, diantaranya:

Brevet A

Kursus brevet pajak tingkat Anda kerap disebut sebagai tingkatan pertama.

Dimana tingkatan ini dimulai dari pembasahan mendasar sampai pada ketentuan perpajakan.

Ketentuan pajak ini dimulai pada PPh bagi orang pribadi.

Materi yang disampaikan pun biasanya mencakup tentang ketentuan umum mengenai tata cara dalam perpajakan atau KUP, BPHTB, PBB, PPh pribadi, serta Bea Materai.

Brevet B

Jenis yang selanjutnya adalah tingkatan yang meliputi pembahasan dasar hingga menengah.

Pembahasan akan dimulai dengan ketentuan perpajakan badan maupun perusahaan.

Materinya pun terkait dengan pemotongan serta pemungutan (PPh Pot-Put), Pajak Penghasilan pada pasal 21, 15, 23, 25, 26, 4 ayat (2), PPN (Pajak Pertambahan Nilai), Akuntansi pajak, serta PPh Badan.

BACA JUGA : PPN Masukan dan PPN Keluaran dan Cara Perhitungannya

Brevet C

Kursus brevet pajak yang terakhir adalah tingkatan yang membahas tentang materi tingkat menengah hingga lanjutan.

Biasanya, cakupan materi yang dibahas sampai pada Perpajakan Internasional.

Materi yang diberikan diantaranya PPH pribadi, badan, Pajak Internasional Bank, Pajak Internasional, Akuntansi Pajak, serta tax planning.

Agar lebih efisien, maka pembahasan materi brevet di tingkat A dan B digabung dalam brevet AB. Dengan begitu, biasanya, peserta akan diberikan pilihan dua program yakni AB dan C.

Silakan pilih untuk mulai pada jenis brevet yang diinginkan terlebih dahulu.

Adapun perbedaan antara brevet AB serta C ada pada bahasa pengantar yang dipakai.

Brevet AB memakai bahasa Indonesia untuk materi yang disampaikan. Sedangkan untuk tingkat C memakai Bahasa Inggris.

Syarat untuk menjadi partisipan bagi Brevet C adalah sebelumnya telah memperoleh ilmu pajak dari pendidikan di sekolah atau universitas.

Akan tetapi, jika belum mendapatkannya, partisipan harus lah memulai kursus pada brevet AB dahulu.

BACA JUGA : Cara dan Syarat Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

Lembaga yang Menyelenggarakan Kursus Brevet Pajak

Sebetulnya, terdapat banyak sekali lembaga yang memiliki program kursus brevet pajak.

Namun, bagi Anda yang serius ingin menambah pengetahuan tentang perpajakan, sebaiknya memilih tempat kursus yang telah memiliki nama serta telah terbukti kredibel.

Sehingga, sertifikat yang Anda peroleh akan mengangkat serta bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Hal ini dikarenakan, kursus brevet ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Untuk itu, akan sangat sayang jika sertifikat yang diperoleh tidak diakui oleh dunia kerja.

Untuk membantu Anda menentukan tempat yang tepat untuk melakukan kursus brevet, sebaiknya simak beberapa cara untuk memilih tempat les yang tepat:

  1. Mencari tahu apakah lembaga tersebut merupakan organisasi yang telah diakui serta memiliki kredibilitas pada bidang keuangan, akuntansi, serta perpajakan.
  2. Menyelidiki perihal track record Semakin berpengalaman, semakin baik juga kualitas dari lembaga tersebut.
  3. Memilih penyelenggara yang berafiliasi dengan organisasi akuntansi atau universitas.
  4. Sebelum benar-benar mendaftarkan diri, sebaiknya minta daftar materi terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mencegah didapatkannya materi pelatihan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
  5. Anda juga perlu melakukan riset terlebih dahulu tentang penyelenggara. Apakah penyelenggara sudah berpengalaman mengadakan pelatihan brevet pajak secara berkualitas.

Rekomendasi Kursus Brevet Pajak

Jika Anda sudah mantap ingin mengambil kursus, maka sudah saatnya memilih tempat yang sesuai.

Di Indonesia sendiri, ada banyak penyelenggara kursus brevet pajak dengan biaya yang cukup beragam.

Akan tetapi, umumnya, biaya yang Anda butuhkan sekitar 2 hingga 6 juta rupiah, tergantung dari tingkatan yang akan diambil.

Terlepas dari itu, Anda bisa menyimak beberapa penyelenggara kursus yang sangat direkomendasikan, diantaranya:

PPSDM Prima Mandiri, Pascasarjana Universitas Jayabaya, UNIKA Atma Jaya, Triebi Universitas Trisakti, Universitas Gadjah Mada, Edu Cipta Solusi, Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI, Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan STAN, Kursus Brevet Pajak FHP Profesional Center, Tax Center FISIP Universitas Indonesia, dan masih banyak lagi.

Untuk memperoleh informasi lengkap mengenai biaya, materi, serta hal lain terkait program brevet pajak, sebaiknya Anda mengunjungi website resmi penyelenggara.

Silakan hubungi nomor telepon yang biasanya tercantum pada website. Atau bisa juga dengan datang langsung pada kantor penyelenggara.

Demikian ulasan mengenai kursus brevet pajak. Manfaatnya yang begitu besar untuk karir, baik bagi fresh graduate, karyawan, atau konsultan, tentu harus diimbangi dengan pemilihan penyelenggara yang sesuai.

Setelah menyimak pembahasan di atas, tentunya, Anda akan lebih siap untuk menjalani program brevet pajak di tempat kursus yang terpercaya!

DONASI SEKARANG Jika bermanfaat, berikan donasi kepada penulis untuk biaya kelola Taukan.com . Terima kasih :)

Tinggalkan komentar