Home » Ekonomi » 4 Hal Penting Dalam Menganalisis Perencanaan Produksi Massal

4 Hal Penting Dalam Menganalisis Perencanaan Produksi Massal

MENGANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL – Salah satu indikator kesuksesan produksi adalah bergantung pada kemampuan dalam menciptakan produk yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen.

Tentu saja dengan biaya yang serendah-rendah.

Sehingga, menganalisis perencanaan produksi massal bukan hanya tugas bagian manufaktur saja, Melainkan berbagai fungsi yang terdapat di dalam suatu perusahaan.

Metode untuk mengembangkan produk berdasar pada permintaan dan spesifikasi produk oleh customer merupakan metode yang baik. Sebab, berbasis pada keinginan.

Nah, lantas bagaimana kah menganalisis perencanaan produksi massal yang ideal?

Pembahasannya secara lengkap dapat Anda simak berikut ini!

Pengertian Perencanaan Produksi Massal

Untuk bisa memahami cara menganalisis perencanaan produk massal, tentu saja Anda harus mencari tahu terlebih dahulu pengertian perencanaan produksi.

Nah, perencanaan produksi sendiri merupakan proses menciptakan ide produk serta menindaklanjuti hingga produk di perkenalkan kepada segmen pasar yang dituju.

Produksi sendiri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah nilai guna serta menciptakan benda yang baru sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih serta bisa memenuhi kebutuhan dari konsumen.

Sedangkan produksi massal dapat diartikan sebagai metode produksi barang dalam jumlah yang besar tetapi dengan biaya yang lebih rendah untuk setiap unitnya.

Meski harganya lebih murah tetapi tidak serta merta kualitasnya buruk.

Bahkan, produksi massal sudah distandarisasi interchangeable parts yang mana alat ini digunakan untuk proses produksi jenis barang yang sama.

Menganalisis perencanaan produksi massal mencakup berbagai langkah kerja serta perbaikan langkah itu.

Lantas, rencana ini dilakukan melalui tahap implementasi dan pengendalian.

Kegiatan ini mempunyai perhatian berupa melihat berbagai kemajuan untuk mencapai target yang telah direncanakan.

Perusahaan juga perlu mempunyai strategi cadangan jika produk mengalami kegagalan di pasaran.

Diantaranya ekstensi produk serta adanya perubahan dalam distribusi, promosi, serta harga.

Menganalisis perencanaan produksi secara massal timbul ketika pada masa revolusi industri yakni setelah mesin diketemukan.

Maka dari itu, sampai kini, produksi massa biasanya memakai alat laiknya mesin. Dengan begitu, maka proses produksi bisa semakin cepat.

Langkah-Langkah dalam Menetapkan Skala Proses Produksi

Untuk menganalisis perencanaan produksi massal, maka perlu diketahui adanya langkah-langkah menetapkan skala proses produksi. Berikut adalah tahap-tahapannya:

  1. Menentukan jenis produk yang akan diproduksi
  2. Kapan kegiatan produksi akan segera dimulai
  3. Berapa jumlah produk yang diproduksi
  4. Berapa jumlah dana yang dibutuhkan
  5. Berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
  6. Peralatan apa yang dibutuhkan
  7. Berapa tingkat persediaan bahan baku yang dibutuhkan.

Proses Perencanaan Produksi

Sedangkan untuk menganalisis perencanaan produksi massal, Anda juga perlu menentukan prosesnya. Adapun dalam praktik pelaksanaannya, ada lima tahap yang harus dilakukan meliputi:

1. Routing : merupakan penetapan dan penentuan urutan proses produksi yang berasal dari bahan mentah hingga menjadi produk jadi.

Pada urutan ini, harus termasuk juga proses menyusun alat yang digunakan. Routing ini juga dapat diartikan sebagai penyusunan jalur kerja.

Dimana bentuknya bisa berupa urutan pengerjaan produk.

Bentuknya bisa berupa urutan pengerjaan produk, urutan operasi kerja, ataupun linimasa operasional dari suatu perusahaan.

Routing sendiri mencakup beberapa informasi yang penting seperti supply bahan, kuantitas mesin, staf dan karyawan, kualitas produk, operasional kerja, alat produksi, dan sebagainya.

Melalui routing, Anda dapat mengetahui tentang kebutuhan apa yang mesti dipenuhi supaya pengerjaan produk serta perusahaan bisa berjalan dengan baik.

2. Scheduling : yakni penetapan serta penentuan jadwal kegiatan operasi dalam suatu proses produksi dimana disinergikan sebagian kesatuan yang utuh.

Dari proses ini, akan dapat diketahui penggunaan waktu ketika pemrosesan produksi yang sesuai dengan urutan.

Scheduling ini dikerjakan berdasar pada hasil routing. Jika terdapat pekerjaan yang mesti dilakukan secara simultan, sehingga perlu dibuat skala prioritas.

Perlu ditentukan pekerjaan mana yang mesti didahulukan supaya tidak terjadi bottleneck.

Dalam proses ini, harus memperhitungkan waktu mulai serta penyelesaian kerja.

Serta menentukan waktu cadangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga.

Waktu cadangan bisa didelegasikan pada setiap pos kerja.

Sehingga, perusahaan bisa melakukan proses produksi dengan lebih terkontrol serta sesuai dengan keadaan aktualnya.

3. Dispatching : merupakan penentuan proses pemberian perintah dalam melaksanakan operasi yang telah direncanakan ketika proses routing serta scheduling.

Tanggung jawab proses ini meliputi bagan proses kerja, infrastruktur penunjang, penjelasan tanggung jawab, peraturan, dan lain-lain.

Terdapat juga tambahan pengingat dengan melampirkan memo atau catatan.

Atau bisa juga dengan menambahkan pilot project agar perencanaan kerja bisa diimplementasikan  dengan lebih yakin.

Fase ini juga menambahkan salah satu fungsi yakni kontrol pada pelaksanaan kerja. Kontrol bukan berarti mengatur. Akan tetapi lebih kepada pengawasan saja.

Saat terjadi hal yang di laur rencana, maka pengawas dapat mengambil sikap tegas agar proses produksi bisa kembali sesuai pakem yang dibuat pada bagian perencanaan.

4. Follow up : yang penetapan ragam kegiatan supaya tidak ada penundaan serta mendorong terkoordinasinya semua perencanaan operasi dalam proses produksi.

Faktor Perencanaan Proses Produksi

Menganalisis perencanaan produksi massal juga harus dilakukan dengan memerhatikan faktor-faktornya.

Nah, faktor perencanaan produksi sendiri merupakan perencanaan mengani produk apa serta jumlah masing-masing yang diproduksikan di periode mendatang. Nah, faktor-faktor ini meliputi:

  1. Manfaat produk untuk konsumen
  2. Permintaan pasar pada produk tersebut
  3. Fasilitas operasi dari proses produksi
  4. Potensi pebisnis dalam melakukan usaha untuk mendapat keuntungan
  5. Kemampuan melakukan distribusi
  6. Kekuatan pesaing yakni perusahaan lain
  7. Pengembangan produk di masa mendatang

Masalah yang Mungkin Muncul dalam Menganalisis Perencanaan Produksi Massal

Kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan dengan menggunakan perencanaan produksi tentu diharapkan sesuai dengan draft yang sudah ada pada rencana final.

Akan tetapi, ada kegiatan yang sulit diperkirakan pelaksanaannya. Kegiatan ini yakni interaksi serta keterhubungan antara divisi-divisi yang berbeda.

Sebagai contoh pembahasan mengenai kebutuhan bahan serta peralatan, peningkatan kapasitas karyawan, SDM, dan lain-lain.

Interaksi antara divisi akan membuat kerumitan hubungan bisa dieskalasi.

Namun, masalah harus dipandang sebagai tantangan. Yang berarti masalah adalah tantangan agar kegiatan produksi bisa sempurna.

Sehingga, Anda memiliki kesempatan untuk membuka elemen kunci di dalam suatu proses produksi.

Manfaat dari hal ini adalah bisa melancarkan arus produksi serta mendongkrak performa.

Beberapa masalah yang bisa menghambat dalam menganalisis perencanaan produksi massal meliputi:

1. Pemesanan Bahan Produksi

Untuk memesan material produksi, maka harus ada biaya transportasi pengiriman.

Sehingga memunculkan masalah karena berbagai faktor yang tidak dapat diprediksi seperti kelangkaan barang, cuaca buruk, dan sebagainya.

BACA JUGA : Produk Domestik Bruto : Jenis hingga Rumus Lengkapnya

2. Pengadaan Peralatan

Untuk mengadakan peralatan, maka harus terdapat penilaian khusus secara tepat serta sesuai dengan kebutuhan produksi.

Sehingga, harus ada beberapa peralatan sebelum ditemukan yang paling sesuai dengan kebutuhan.

3. Bottleneck

Merupakan kemacetan karena proses produksi yang selalu tumpang tindih antara satu dengan yang lainnya, Masalah yang paling utama dikarenakan bottleneck terjadi untuk dua maupun lebih kegiatan produksi yang penting.

Ini adalah masalah dalam menganalisis perencanaan produksi yang cukup fatal. Sehingga, Anda tidak bisa memilih salah satunya.

Untuk menyelesaikan masalah ini, maka harus ada penyusunan strategi kerja yang menggunakan kans terbaik sehingga hasil lebih optimal.

4. Rekrutmen Karyawan

Jabatan dan posisi yang terspesialisasi membutuhkan peningkatan kualitas sehingga produksi menghasilkan produk yang lebih optimal.

Padahal, karyawan adalah peran yang sangat penting ketika melakukan kegiatan operasional.

Sehingga, harus ada posisi alternatif yang bisa menghandel pekerjaan itu selama dilakukan pelatihan untuk karyawan.

Dalam rekrutmen karyawan baru juga harus ada proses belajar untuk bisa menyesuaikan diri dengan ritme pekerjaan.

Sehingga, harus ada ruang toleransi serta batasan waktu yang jelas supaya proses ini bisa berjalan dengan baik.

Demikian pembahasan mengenai bagaimana menganalisis perencanaan produksi massal. Semoga bermanfaat.

DONASI SEKARANG Jika bermanfaat, berikan donasi kepada penulis untuk biaya kelola Taukan.com . Terima kasih :)

Satu pemikiran pada “4 Hal Penting Dalam Menganalisis Perencanaan Produksi Massal”

  1. 4 Hal Penting Dalam Menganalisis Perencanaan Produksi Massal penjelasannya singkat padat dan jelas, dan disini juga baik untuk orang yang mau buka usaha dengan memperhatikan cara² yang sudah dijelaskan

    Balas

Tinggalkan komentar