Home » Ekonomi » Contoh Neraca Perusahaan Dagang + Cara Membuat

Contoh Neraca Perusahaan Dagang + Cara Membuat

NERACA PERUSAHAAN DAGANG – Untuk mengetahui kondisi keuangan dari suatu perusahaan dagang, maka dibutuhkan sebuah laporan keuangan.

Dengan laporan keuangan ini, maka para pelaku bisnis bisa melihat kinerja perusahaan.

Nah, salah satu aspek yang penting dalam laporan keuangan tersebut adalah neraca perusahaan dagang.

Perusahaan dagang sendiri adalah kegiatan usaha dengan melakukan pembelian barang dan kemudian dijual lagi tanpa proses produksi.

Neraca perusahaan dagang memiliki beberapa perbedaan dengan perusahaan manufaktur atau jasa.

Sebab, pendapatan utamanya adalah dari penjualan barang dagangan.

Pun, di dalam akuntansinya, terdapat akun persediaan dagangan. Lantas, bagaimana cara membuat neraca perusahaan dagang?

Mari membahasnya lebih mendalam pada ulasan di bawah ini!

Pengertian

Neraca adalah laporan keuangan dimana di dalamnya ada informasi seperti akun aktiva, modal, dan juga kewajiban dari perusahaan di satu periode tertentu.

Umumnya, neraca terbagi atas dua macam yang yang mempunyai bentuk horizontal atau skontro dengan bentuk vertikal atau staffel.

Neraca juga dapat disebut dengan jenis laporan keuangan yang menyajikan beberapa hal seperti aset, kewajiban (liability) serta modal (equity) dari suatu perusahaan di tanggal-tanggal tertentu.

Sehingga, dari neraca perusahaan dagang, maka pengusaha dapat mengetahui kondisi dari aset, kewajiban, serta modal perusahaan.

Fungsi dari neraca perusahaan dagang ada beberapa hal yang meliputi:

  1. Melihat kondisi keuangan dari suatu perusahaan.
  2. Bisa digunakan untuk memperkirakan keadaan aliran kas pada masa depan.
  3. Menganalisa fleksibilitas serta likuiditas keuangan dari perusahaan

Komponen Neraca Perusahaan Dagang

Terdapat tiga komponen utama pada laporan neraca. Diantaanya:

Aktiva

Perusahaan tentu saja memiliki kekayaan yang bernilai tinggi dan bermanfaat bagi masa depan. Mulai dari tanah, kendaraan, gedung, dan sebagainya.

Terdapat dua macam aktiva yang meliputi aktiva tetap atau tangiable fixes assets serta aktiva lancar atau current assets.

Aset lancar adalah aktiva yang dapat dicairkan dengan lebih cepat. Sehingga, dapat diubah menjadi kas pada waktu setahun atau kurang dari setahun.

Sedangkan aset tetap merupakan aset yang mempunyai manfaat untuk jangka waktu yang lama.

Kewajiban

Kewajiban merupakan hutang yang harus dibayar oleh perusahaan pada para pemberi pinjaman maupun kreditur serta pihak lain.

Kewajiban disebut juga dengan liabilitas (liability) yang terdiri atas beberapa jenis yakni hutang lancar atau current liabilities serta hutang jangka panjang atau long term liabilities.

Kewajiban hutang lancar merupakan kewajiban jatuh tempo dalam waktu setahun. Semisal wesel tagihan, utang dagang, pajak yang harus dibayar, serta gaji karyawan.

Sedangkan kewajiban hutang jangka panjang merupakan kewajiban dari pemilik perusahaan untuk membayar hutang yang memiliki jatuh tempo cukup lama atau lebih dari setahun.

Semisal pinjaman yang berjangka serta obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun.

Modal

Modal merupakan kekayaan perusahaan yang dimiliki oleh seorang pengusaha.

Modal perusahaan akan bertambah jika pemiliknya menambahkan investasi pada perusahaan miliknya sehingga mendapatkan keuntungan lebih.

Namun, modal juga dapat berkurang apabila pemilik dari perusahaan tersebut menarik dana investasi maupun prive sehingga perusahaan akan mengalami kerugian.

Prive diletakkan pada laporan neraca perusahaan dagang pada bagian ekuitas (modal) dengan cara mengurangi saldo modal.

Sedangkan pada bagian modal ada dua komponen yang meliputi:

  • Saham disetor yakni jumlah kas yang diserahkan pemegang sahan (stakeholder) pada perusahaan. Dana dari saham tersebut akan dipakai untuk kebutuhan dari perusahaan seperti membeli aset maupun modal kerja.
  • Laba ditahan merupakan laba dari perusahaan yang tidak dibagikan pada pemegang saham. Laba ditahan akan terus terakumulasi dari waktu ke waktu ketika sebagian keuntungan perusahaan tidak dibagikan seluruhnya dalam bentuk deviden.

Dari tiga komponen di atas, apabila dihubungkan dengan prinsip akuntansi, maka akan diperoleh persamaan dasar yang berupa:

Aktiva = Kewajiban + Modal

BACA JUGA : 10 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Bentuk Laporan Neraca

Seperti yang telah dibahas di awal, bentuk laporan neraca perusahaan dagang ada dua jenis yang meliputi neraca berbentuk staffel dan neraca berbentuk skontro.

1. Neraca Staffel

Bentuk laporan neraca ini disajikan dengan melajur dari bagian atas ke bawah.

Neraca berbentuk staffel lebih efektif digunakan ketika akun yang digunakan oleh perusahaan cenderung lebih banyak.

Bentuk staffel dapat Anda lihat pada gambaran sederhana berikut ini.

2. Neraca Skontro

Bentuk laporan neraca yang satu ini akan menyajikan berbagai elemen di dalamnya dengan kolom di sisi kiri berisikan dengan penyajian aset (aktiva), dan di kolom kanan terdapat liabilitas serta ekuitas.

Cara Membuat Laporan Neraca Perusahaan Dagang

Ketika Anda akan membuat neraca perusahaan dagang, maka akan ada beragam angka yang perlu diinput pada pos-pos di kerangka neraca.

Angka ini adalah nilai transaksi maupun nilai kegiatan perekonomian dari perusahaan tersebut.

Prosesnya sendiri secara sederhana ada beberapa tahap. Simak ulasannya di bawah ini:

1. Menyusun jurnal neraca

Jurnal neraca adalah semua transaksi keuangan dari badan usaha maupun organisasi yang tercatat secara kronologis.

Tujuan dari penyusunan jurnal neraca ini adalah untuk pendataan. Baik jumlah transaksi, nama transaksi, serta waktu berjalan.

Jurnal neraca menjadi tempat untuk mencatat transaksi yang pertama.

2. Memposting pada buku besar

Posting dilakukan untuk memeroleh gambaran pengaruh dari transaksi pada semua akun aset, kewajiban, dan juga ekuitas.

Pada akhir periode, jumlah saldo semua akun akan diringkas agar dapat menyusun neraca perusahaan dagang serta laporan keuangan.

Untuk memposting pada buku besar, maka tidak boleh melakukannya dari satu akun keseluruhan melainkan harus berdasar pada tanggal termuda.

3. Membuat laporan laba rugi

Pada laporan ini, Anda bisa mengukur performa dari perusahaan dagang pada jangka waktu tertentu.

Ada empat elemen yang ada pada laporan laba rugi. Yakni meliputi beban, pendapatan, kerugian, serta keuntungan.

Nah, dalam menyusun neraca perusahaan dagang, ada yang membedakan laporan laba ruginya. Yakni dengan adanya HPP atau harga pokok penjualan.

HPP sendiri merupakan harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan dagang terhadap barang itu sendiri.

Untuk memperoleh keuntungan, maka HPP akan membantu dalam memberikan taksiran harganya.

Rumusnya sendiri adalah HPP = Persediaan barang + (pembelian + biaya angkut pembelian – retur barang – potongan pembelian) – persediaan sisa barang

4. Membuat laporan perubahan modal

Laporan perubahan modal dan laporan laba rugi sangat berkaitan dengan erat. Perubahan modal sendiri dilakukan untuk membuat neraca perusahaan dagang.

Jika keuntungan semakin besar, maka modalnya pun semakin besar pula.

Ada beberapa hal yang memengaruhi laporan perubahan modal. Mulai dari setoran pihak investor, kerugian perusahaan dagang, maupun faktor tidak terduga.

Apabila ada perubahan modal, maka income maupun hasil pemasukan pada periode selanjutnya akan berubah.

Contoh Neraca Perusahaan Dagang

Agar lebih paham terhadap neraca perusahaan dagang, simak contohnya di bawah ini:

Jaya Komputer
Neraca
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember
AKTIVA
Aktiva Lancar :
Kas 52.950
Wesel tagih 40.000
Piutang usaha 60.880
Piutang bunga 200
Persediaan barang dagang 62.150
Perlengkapan kantor 480
Asuransi dibayar dimuka 2.650
Total Aktiva Lancar 219.310
Properti, bangunan dan peralatan :
Tanah 10.000
Peralatan toko 27.100
Dikurangi akumulasi penyusutan 5.700 21.400
Peralatan kantor 15.570
Dikurangi akumulasi penyusutan 4.720 10.850
Total Properti, bangunan dan peralatan 42.250
Total Aktiva 261.260
KEWAJIBAN
Kewajiban lancar :
Utang usaha 22.420
Wesel bayar (bagian lancar) 5.000
Utang gaji 1.140
Sewa diterima di muka 1.800
Total kewajiban lancar 30.360
Kewajiban jangka panjang :
Wesel bayar (jatuh tempo th. depan) 20.000
Total Kewajiban 50.360
EKUITAS PEMILIK
Modal Pat King 211.200
Total kewajiban dan ekuitas pemilik 261.560

Demikian pembahasan mengenai neraca perusahaan dagang. Semoga semakin memudahkan Anda dalam menyusunnya.

DONASI SEKARANG Jika bermanfaat, berikan donasi kepada penulis untuk biaya kelola Taukan.com . Terima kasih :)

Tinggalkan komentar