Selain dalam bentuk pasar persaingan sempurna, pada sistem ekonomi juga terdapat pasar persaingan tidak sempurna. Salah satu bentuknya adalah pasar oligopoli. Jenis pasar yang satu ini pada praktiknya banyak terjadi pada dunia industri.
Pada pasar oligopoli, jumlah produsennya tidak sebanding dengan jumlah konsumen yang membutuhkan produknya.
Jadi, supaya bisa bertahan, pebisnis harus memasarkan produk terus menerus supaya dapat menarik perhatian pembeli.
Nah, supaya Anda lebih paham mengenai jenis pasar yang satu ini, silakan simak ulasan di bawah ini!
Pengertian
Menurut Sigit Sardjito, dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Mikro (2017), pasar oligopoli adalah keadaan dimana penjual hanya sedikit sehingga, tindakan seorang produsen bisa mendorong produsen yang lain.
Jadi, bisa dibilang kalau pasar oligopoli merupakan kondisi pasar yang didominasi beberapa pelaku usaha saja. Dimana usaha tersebut mempunyai skala produksi serta modal yang besar.
Jumlah produsen dalam pasar oligopoli hanya sekitar dua hingga lima produsen. Jika hanya dua, maka dikategorikan sebagai pasar duopoli.
Oligopoli juga dapat menahan perusahaan lain yang berpotensi untuk dapat masuk ke dalam pasar. Sementara itu, konsumen membeli produk hanya yang tersedia dari produsen saja.
Semisal, rokok yang ada di Indonesia. Yang mana angka perokoknya sangat tinggi, tetapi perusahaan produsen rokok bisa dibilang cukup sedikit.
Jadi, pasar rokok tergolong dalam oligopoli dikarenakan produsen dan konsumennya sama sekali tidak sebanding.
Jadi, agar konsumen tidak pindah ke produk lain atau vapor, maka varian rokok yang baru perlu dikeluarkan terus menerus.
Pada pasar oligopoli, persaingannya sangat ketat. Apabila terdapat perusahaan baru yang akan masuk ke area pasar, harus melakukan strategi yang mumpuni.
BACA JUGA : 6 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna Beserta Contohnya
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
Ada hal-hal pokok yang menjadi ciri khas dari pasar oligopoli. Supaya lebih paham, silakan simak penjelasannya di bawah ini!
1. Menjual Barang Standar atau Berbeda
Perusahaan-perusahaan yang bersaing pada pasar oligopoli ini akan menghasilkan produk seragam (homogen). Biasanya, ini kerap dijumpai pada industri yang menghasilkan bahan-bahan mentah.
Namun, ada juga perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang berbeda. Biasanya berupa barang akhir. Contohnya adalah baju, mobil, atau smartphone.
2. Harga Barang yang Hampir Sama
Pada pasar oligopoli, harga barang yang dijual tidak jauh beda. Perbedaan harganya sangat tipis dan hampir-hampir tidak terasa perbedaannya.
Kebijakan harga produk biasanya ditetapkan produsen utama. Sesudah produsen utama menetapkan harga, maka produsen lain akan menyesuaikan.
3. Kekuatan Menentukan Harga Bisa Lemah atau Kuat
Jika tanpa kerja sama, maka kekuatan dalam menentukan harga akan jadi terbatas. Jika perusahaan menurunkan harga, maka yang lain juga akan menurunkan harga lebih besar.
Keduanya pun dapat kehilangan pelanggan karena persaingan harga menjadi tidak sehat.
Untuk itu, perusahaan pada pasar oligopoli harus bisa bekerja sama untuk menentukan harga. Sehingga, harga akan jadi lebih stabil.
4. Membutuhkan Promosi yang Gencar
Tujuan adanya promosi adalah untuk menarik calon pembeli yang baru. Selain itu, juga untuk mempertahankan para pelanggan yang sudah lama.
Faktor Penyebab Muncul Pasar Oligopoli
Faktor yang menyebabkan adanya pasar ini baik secara praktis maupun teoritis. Faktor-faktor ini juga yang menghalangi perusahaan lain dalam memasuki pasar pada jangka waktu yang panjang.
Nah, faktor-faktor ini meliputi :
- Pemerintah memberi waralaba pada perusahaan tertentu sehingga bisa bergerak bebas di pasaran.
- Hanya sedikit saja perusahaan yang mempunyai kontrol pasokan bahan baku mentah dalam memproses suatu komoditas.
- Terdapat perusahaan yang telah mapan serta mempunyai pelanggan loyal dikarenakan pelayanan dan produknya yang berkualitas. Sehingga, banyak perusahaan baru yang kesulitan masuk ke persaingan.
- Hanya sedikit saja perusahaan yang mempunyai hak paten eksklusif dalam memproduksi suatu komoditas.
- Terkadang, kebutuhan investasi sangat besar sehingga, perusahaan lain sulit masuk ke industri tersebut.
- Skala ekonomi pada pasar ini sangat besar. Sehingga, sedikit saja perusahaan yang mampu memasok pasar.
Jenis Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli juga terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Diantara jenis-jenis tersebut adalah :
1. Murni
Pada pasar oligopoli murni atau homogen, hanya ada satu jenis barang yang dijual. Akan tetapi, ada banyak varian atau pilihannya. Sedangkan perbedaan harganya tidak terlalu jauh antara satu dengan yang lainnya.
Oligopoli murni mempunyai kecenderungan berpatok pada produsen utama. Dimana keputusan serta kebijakan yang diambil produsen utama akan diikuti oleh produsen lain. Semisal dalam perubahan harga.
2. Terdiferensiasi
Maksud dari jenis pasar oligopoli yang satu ini adalah penjualan barang memang satu macam saja. Namun, harganya tidak selalu menyesuaikan dengan harga produsen lain. Sehingga, perbedaan harganya sangat terasa.
Dalam hal ini, contohnya ada pada smartphone. Memang, produsennya sedikit dengan konsumen yang banyak sekali.
Meski produknya hanya smartphone, akan tetapi harga yang dipatok sangat berbeda antara produsen yang satu dengan lainnya.
3. Non Kolusi
Selanjutnya, ada pasar oligopoli non kolusi. Dimana apabila ada produsen yang memainkan harga, maka harus melihat perkembangan produsen yang lain.
Tujuan dari hal ini supaya perusahaan bisa tetap berkembang sementara produsen yang lain tidak bisa mengikuti jejaknya.
4. Kolusi
Berbanding terbalik dengan jenis pasar yang sebelumnya, oligopoli kolusi memungkinkan antar produsen bekerja sama saat menaikkan harga atau tidak menaikkannya.
BACA JUGA : Apa Itu Reksadana Pasar Uang? Inilah 4 Terbaik di Indonesia
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli
Berikut penjelasan kelebihan dan kekurangannya lebih lengkap.
Kelebihan
1. Produk dikembangkan sesuai dengan kemajuan IPTEK
Jadi, jenis pasar yang satu ini mendorong inovasi serta perkembangan teknologi di dalam suatu industri. Sebab, perusahaan menginginkan keuntungan yang lebih besar serta bisa menekan persaingan.
2. Penjual Bebas Menentukan Harga
Perusahaan juga bisa mengendalikan harga karena jumlah penjualnya yang hanya sedikit. Sedangkan saat perusahaan tersebut saling perang harga, keuntungan ada di sisi konsumen.
Perusahaan yang bisa memberi harga murah serta kualitas yang bisa dipertahankan, maka bisa menguasai pasar.
Kekurangan
1. Mempunyai Tingkat Efisiensi yang Rendah
Pada persaingan oligopoli, tidak terdapat efisiensi ketika menggunakan sumber daya. Perusahaan pun akan mencapai titik ongkos marjinal sesuai dengan harga.
2. Perang Harga
Perusahaan bisa melakukan perang harga. Serta bisa juga saling membuat kesepakatan kerja sama atau kartel sehingga sangat mungkin merugikan konsumen.
3. Perusahaan Baru Terhambat
Untuk masuk ke pasar ini, kebutuhan modal sangat lah besar. Perusahaan baru yang akan masuk pun bisa terhambat.
Sedangkan perusahaan yang telah eksis mempunyai pangsa pasar tertentu. Selain itu juga sudah mempunyai pelanggan setia. Sehingga, perusahaan baru akan semakin sulit masuk ranah persaingan.
Kesimpulan
Pasar oligopoli merupakan kondisi pasar yang ditandai dengan sedikitnya penjual tetapi pembelinya banyak. Jenis pasar ini ditandai juga dengan harga barang yang hampir sama dari masing-masing produsen.
Kelebihannya adalah bisa semakin memajukan teknologi perusahaan. Namun, saat terjadi perang harga, maka akan merugikan konsumen dikarenakan adanya kartel atau kesepakatan kerja sama.
Demikian, semoga bermanfaat!