Home » Ekonomi » 3 Proses Pembukuan Bendahara Dilengkapi Contohnya

3 Proses Pembukuan Bendahara Dilengkapi Contohnya

Pembukuan bendahara sangat penting dalam siklus akuntansi suatu organisasi maupun perusahaan.

Dimana pembukuan ini dilakukan dengan tujuan untuk mencatat penerimaan maupun pengeluaran yang dilakukan oleh bendahara.

Bagaimana proses pembukuan bendahara? Sila simak ulasannya di bawah ini.

Proses Pembukuan Bendahara

Pembukuan bendahara dilakukan dengan berbagai tahap. Diantaranya:

  • Mengidentifikasi bukti pengeluaran maupun penerimaan dokumen sumber
  • Menganalisis transaksi
  • Mencatat berdasar pada kronologi pada buku bendahara

Dalam hal ini, mengidentifikasi dokumen sumber merupakan kegiatan dimana bendahara perlu menguji bukti-bukti yang diajukan sebelum pembayaran dilakukan oleh bendahara.

Selain itu, ada beberapa tahap pengujian yang mesti dilakukan, yakni:

  1. Menguji kebenaran pihak yang akan menerima pembayaran terkait.
  2. Menguji kesesuaian antara barang dan jasa secara kuantitas dan kualitasnya.
  3. Mencocokkan bukti dengan ketersediaan anggaran.
  4. Mencocokkan bukti apakah sesuai dengan kode anggaran belanja dan kode rekening

Setelah bukti-bukti telah diuji, maka, bendahara harus mencatat kronologi transaksi. Tentu saja harus disesuaikan dengan tanggal transaksi dilakukan.

Hal yang penting untuk diperhatikan oleh bendahara adalah harus segera mencatat transaksi pada waktu terkait. Sebaiknya, tidak menunda agar tidak salah catat atau lupa.

Pencatatan ini dilakukan jika kas telah diterima oleh bendahara pengeluaran. Baik melalui invoice, surat tagihan kuitansi, dan sebagainya.

Begitu pun dengan penerimaan yang terjadi. Baik dilakukan dengan transfer ataupun tunai. Segera bukukan sesudah uangnya diterima oleh bendahara.

Jenis Buku dalam Pembukuan Bendahara

Dalam pengelolaan pembukuan bendahara, ada beberapa jenis buku yang mesti disusun. Diantaranya:

1. Buku Kas Umum

Buku kas umum merupakan buku induk dimana bendahara harus mengisinya.

Buku Kas umum ini merupakan pusat infromasi dimana pencatatan di buku pembantu yang lain hanya berdasar pada transaksi yang tercatat pada buku ini.

Buku pembantu tidak diperkenankan mencatat transaksi selain yang ada di dalam Buku Kas Umum.

Pencatatan di semua transaksi Buku Kas Umum yang sesuai dan benar akan semakin memudahkan dalam penyusunan buku pembantu yang lain.

2. Buku Pembantu Bendahara

Buku pembantu bendahara ini berfungsi mencatat transaksi yang dilakukan oleh bendahara berdasar pada sumber kas serta didasari oleh keberadaan kas.

Beberapa jenis buku pembantu bendahara dengan catatan berdasar pada sumber kas diantaranya buku pembantu kas dana, buku pembantu kas alokasi dana, buku pembantu kas pendapatan, serta buku pembantu kas pajak.

Sedangkan buku pembantu yang berfungsi untuk mencatat transaksi berdasar pada tempat penyimpanannya terbagi atas buku pembantu bank, kas tunai, dan uang muka voucher.

Namun, secara umum, buku pembantu bendahara terbagi atas beberapa jenis yang meliputi:

  • Buku Pembantu Kas yang terdiri atas buku pembantu kas bank dan tunai. Jumlah saldo yang ada di dalam kas merupakan akumulasi dari saldo pada buku kas tunai dengan saldo yang ada pada buku kas bank. Pembuktiannya dengan menggunakan rekening koran.
  • Buku Pembantu Uang Muka Perjalanan Dinas yang dibuat hanya jika terdapat perjalanan dinas dengan jumlah yang besar.
  • Buku Pembantu Bendaharawan Pengeluaran Pembantu yang dibuat jika bendahara pengeluaran mempunyai bendahara pembantu berdasar pada Surat Keputusan.
  • Buku Pembantu UP yang menampung segala pengeluaran maupun penerimaan. Penerimaan UP merupakan uang yang diterima oleh bendahara yang berasal dari TUP, SPM.SP2D, serta GUP.
  • Buku Pembantu LS Bendahara yang berisi tentang transaksi SPM/SP2D LS yang masuk ke dalam rekening bendahara.
  • Buku Pembantu Lain-lain yang dibuat apabila terdapat kas selain LS Bendahara, UP, serta pajak. Beberapa kas yang masuk pada buku ini meliputi dana titipan pihak ketiga, penerimaan pengembalian belanja, penerimaan negara bukan pajak, serta dana lain seperti bunga dan administrasi bank.

Pemotongan/pemungutan merupakan salah satu tugas bendahara. Untuk memperdalam ilmu tentang pajak kami sarankan untuk belajar di tempat berikut → Rekomendasi Lembaga Kursus Brevet Pajak yang Kredibel 

Prinsip Pembukuan Bendahara

Sebelum masuk ke pembahasan lebih mendalam, Anda perlu memahami terlebih dahulu mengenai prinsip pembukuan bendaraha. Rinciannya bisa Anda lihat berikut ini.

Prinsip pembukuan pada Buku Kas Umum

  • Transaksi didebet apabila saldo pada Buku Kas Umum bertambah
  • Transaksi dikredit apabila saldo pada Buku Kas Umum berkurang
  • Didebet dan dikredit apabila transaksi tidak menambah saldo Buku Kas Umum.

Prinsip pembukuan pada Buku Pembantu

  • Transaksi didebet apabila saldo Buku Pembantu bertambah
  • Transaksi dikredit apabila saldo pada Buku Pembantu berkurang
  • Transaksi tidak dibukukan apabila tidak memengaruhi saldo yang ada di dalam Buku Pembantu.

BACA JUGA : 5 Hal Penting Yang Harus Diketahui Jurnal Pengeluaran Kas

Contoh

Agar lebih memahami tentang pembukuan bendahara, ada baiknya Anda menyimak langsung contohnya di bawah ini:

Catatan Pembukuan bendahara pada Buku Kas Umum

Tgl No. Bkt Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2/3 001 Terima transfer dana desa tahap I th 2020 800.000.000 800.000.000
5/3 002 Tarik tunai 250.000.000 250.000.000 800.000.000
5/3 003 Bayar dengan transfer belanja modal perlengkapan kantor 85.000.000 715.000.000
5/3 004 Terima pemotongan PPN  belanja modal kantor 7.727.273 722.727.273
5/3 005 Pungutan PPh 22 dari belanja modal perlengkapan kantor 1.545.455 724.272.728
5/3 006 Bayar PPN belanja modal perlengkapan kantor 7.727.273 716.545.455
5/3 007 Bayar PPN belanja modal perlengkapan kantor 1.545.455 715.000.000
5/3 008 Bayar tunai uang muka kegiatan pembangunan jembatan kepada TPK mandiri 225.000.000 490.000.000
28/3 009 Terima SPJ penggunaan uang muka dari TP mandiri 225.000.000 225.000.000 490.000.000

Pada Buku Pembantu Kas, catatannya menjadi

Tgl No. Bkt Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2/3 001 Terima transfer dana desa tahap I th 2020 800.000.000 800.000.000
5/3 002 Tarik tunai 250.000.000 250.000.000 800.000.000
5/3 003 Bayar dengan transfer belanja modal perlengkapan kantor 85.000.000 715.000.000
5/3 008 Bayar tunai uang muka kegiatan pembangunan jembatan pada TPK Mandiri 225.000.000 490.000.000

Pada Buku Pembantu Bank, dicatat menjadi:

Tgl No. Bkt Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2/3 001 Terima transfer dana desa tahap I th 2020 800.000.000 800.000.000
5/3 002 Tarik tunai 250.000.000 550.000.000
5/3 003 Bayar dengan transfer belanja modal perlengkapan kantor 85.000.000 465.000.000

Pada Buku Pembantu Kas Tunai dicatat menjadi:

Tgl No. Bkt Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5/3 002 Tarik tunai 250.000.000 250.000.000 800.000.000
5/3 004 Terima pemotongan PPN  belanja modal kantor 7.727.273 722.727.273
5/3 005 Terima Pungutan PPh 22 dari belanja modal perlengkapan kantor 1.545.455 724.272.728
5/3 006 Bayar PPN Belanja Modal Perlengkapan Kantor 7.727.273 251.545.455
5/3 007 Dibayar PPN Belanja Modal perlengkapan Kantor 1.545.455 250.000.000
5/3 008 Dibayar Tunai Uang Muka Kegiatan Pembangunan Jembatan pada TPK Mandiri 225.000.000 25.000.000

Pada Buku Pembantu Uang Muka tercatat sebagai berikut:

Tgl No. Bkt Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2/3 008 Bayar Tunai Uang Muka Kegiatan Pembangunan Jembatan Pada TPK Mandiri 225.000.000 225.000.000
5/3 002 Terima SPJ TPK Mandiri 225.000.000

Demikian pembahasan mengenai pembukuan bendahara beserta contohnya. Semoga mudah untuk dipahami.

DONASI SEKARANG Jika bermanfaat, berikan donasi kepada penulis untuk biaya kelola Taukan.com . Terima kasih :)

Tinggalkan komentar