Perbedaan Reksadana dan Saham – TAUKAN | Mau mulai investasi namun bingung memilih yang terbaik diantara banyaknya pilihan?
Saat ini memang banyak investasi yang menawarkan keuntungan yang tinggi, namun jangan salah karena risiko yang dihadapi juga besar.
Supaya tidak mengalami salah pilih diperlukan pengamatan terlebih dahulu. Seperti halnya jika ingin berinvestasi di pasar saham misalnya pada reksadana maupun investasi saham.
Diperlukan pemahaman diantara keduanya, memang sekilas terlihat sama namun terdapat beberapa perbedaan.
Berikut beberapa perbedaan reksadana dan saham:
- Biaya dan Pajak
Pada investasi saham imbal hasil memang sangat besar namun biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit.
Seperti biaya online trading sebesar 0,1 sampai 0,3 persen dan pajak 0,1 persen saat penjualan, 10 persen saat mendapat dividen.
Berbeda halnya dengan reksadana, tidak ada biaya online trading maupun pajak. Hanya saja pada saat penarikan dana dikenakan fee tergantung negosiasi antara investor dan perusahaan.
Dan juga wajib untuk melakukan laporan SPT tahunan untuk melaporkan keuntungan reksadana.
- Resiko
Untuk para investor investasi saham, resiko yang diambil sangatlah tinggi karena seluruh kegiatan investasi dikelola sendiri.
Sedangkan untuk reksadana, resiko yang akan terjadi lebih kecil dibandingkan dengan investasi saham. Hal ini karena kegiatan investasi dilakukan oleh pihak manajemen sehingga keputusan investasi tidak dilakukan sendiri.
- Investasi Awal dan Penarikan
Dana minimum yang harus dikeluarkan oleh investor investasi saham tergolong cukup besar.
Aturannya pun cukup rumit seperti dalam mengeluarkan uang tidak boleh lebih dari 5 persen dari seluruh kekayaan. Harus benar-benar dipahami cara kerjanya.
Sedangkan pada reksadana, dengan uang puluhan ribu saja sudah bisa berinvestasi.
Dan untuk penarikan atau pencairan dananya pun pada reksadana lebih cepat dibandingkan pada investasi saham yaitu hanya dibutuhkan beberapa hari saja
- Memilih saham
Untuk memilih saham tentunya investor pada investasi saham lebih bebas dalam memilih dibandingkan pada reksadana.
Karena kegiatan investasi dikelola langsung sedangkan pada reksadana tergantung dari pilihan perusahaan pengelola.
Memang pada investasi saham, bebas untuk menentukan saham yang diinginkan.
Namun seperti yang sudah dibahas sebelumnya, resiko yang dihadapi pada investasi saham juga lebih besar dibandingkan reksadana.
- Manajemen
Manajemen atau pengelolaan pada investasi saham seluruhnya dilakukan oleh investor sendiri.
Maka dari itu diperlukan konsultasi pemahaman terlebih dahulu sebelum berinvestasi. Hal ini agar menghindari resiko yang akan terjadi nanti.
Berbeda halnya dengan reksadana, para investor hanya duduk manis menikmati hasil dari investasi.
Biarkan dana investasi dikelola oleh pihak manajemen, dan nikmati hasilnya setiap saat tanpa harus memikirkan pergerakan naik turunnya nilai saham.
Pengertian Reksadana
Reksadana merupakan suatu wadah yang pengelolaan dananya dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan investasi.
Caranya, para investor membeli unit kemudian pihak manajemen investasi menginvestasikannya dalam bentuk portofolio efek seperti pasar uang, saham, obligasi, maupun efek lainnya.
Pengertian reksadana juga dapat dilihat pada UU Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27 mengenai Pasar Modal dimana Reksadana merupakan tempat atau wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari pemodal atau investor untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.”
Maka berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Reksadana merupakan:
- Himpunan dana dari investor
- Dikelola oleh manajemen perusahaan investasi
- Investasi dilakukan pada instrument investasi seperti efek
- Instrument investasi berjangka menengah dan panjang
Untuk Pemula lebih baik saham atau reksadana?
Seperti yang sudah dijabarkan pada pembahasan mengenai perbedaan investasi saham dan reksadana.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa untuk seorang pemula yang ingin melakukan investasi lebih baik memilih reksadana dibandingkan dengan investasi saham.
Selain dari resikonya yang lebih kecil, minimum atau dana awal yang harus disetorkan pun terbilang ringan untuk pemula.
Dan juga bisa sebagai kegiatan untuk belajar berinvestasi jika nantinya ingin melakukan investasi saham sendiri.
Reksadana Pasar Uang
Apa itu reksadana pasar uang? Reksadana pasar uang merupakan salah satu jenis investasi reksadana yang tingkat resikonya paling kecil dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya.
Contohnya seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau obligasi, dan deposito dengan jangka waktu paling lama satu tahun.
Investasi yang dilakukan sekitar 80 persen sampai 100 persen pada efek pasar uang.
Reksadana pasar uang juga tidak menarik biaya pembelian dan penjualan namun memberikan penawaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan.
Selain dari minimnya resiko dari investasi pada reksadana pasar uang, ada beberapa keunggulan dari reksadana pasar uang lainnya.
Seperti stabil, suku bunga yang tinggi, mudah dicairkan, dana awal hanya Rp. 100.000 saja, bebas biaya.
Reksadana Saham Terbaik 2022
Untuk memilih reksadana yang akan dijadikan tempat berinvestasi, perlu dipahami dan diketahui resiko yang akan ditanggung ketika sudah berinvestasi nanti.
Supaya tidak terjadi salah pilih dalam menentukan reksadana saham yang akan diambil, berikut daftar produk reksadana saham terbaik 2022:
- Pinnacle Indonesia Sharia Equity Fund dengan kinerja 10,82 persen
- Reksadana Treasure Saham Mantap dengan kinerja 8,89 persen
- Manulife Institusional Equity Fund dengan kinerja 7,31 persen
- Manulife Saham Andalan dengan kinerja 6,07 persen
- Pool Advista Kapital Syariah dengan kinerja 5,45 persen
- HPAM Ultima Ekuitas 1 dengan kinerja 5,01 persen
- Cipta Utama Ekuitas dengan kinerja 5,00 persen
- Cipta Sakura Equity dengan kinerja 4,50 persen
- Wanteg Equitree Fund dengan kinerja 4,42 persen
- Cipta Saham Unggulan dengan kinerja 4,14 persen
Jenis Reksadana
Secara garis besar reksadana dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya: reksadana konvensional, reksadana syariah, reksadana real estate, reksadana terstruktur, dan reksadana ETF (Exchange Trade Fund) yaitu saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Dan dari jenis-jenis reksadana tersebut ada yang terbagi menjadi beberapa bagian lagi seperti berikut ini:
- Reksadana Konvensional
Pada reksadana jenis ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
- Reksadana Saham
Produk ini merupakan produk yang menawarkan nilai investasi paling tinggi namun resikonya pun tinggi. Investasi minimal 80 persen dari portofolio kemudian dikelola pada efek ekuitas atau saham.
- Reksadana Pendapatan Tetap
Sama halnya dengan reksadana saham, namun pengelolaan dana dikelola pada efek utang. Nilai investasi dan resikonya merupakan paling rendah dibandingkan dengan reksadana saham atau reksadana campuran.
- Reksadana Pasar Uang
Resiko yang dihadapi pada reksadana pasar uang merupakan yang paling rendah. Namun memberikan penawaran tinggi pada pengembalian daripada produk tabungan. Biasanya jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
- Reksadana Campuran.
Dinamakan reksadana campuran karena investasi yang dilakukan yaitu berupa investasi pada efek ekuitas dan efek utang.
Pengembalian dan resiko lebih tinggi dari reksadana obligasi dan reksadana pendapatan tetap, namun lebih rendah dari reksadana saham.
- Reksadana Syariah
Jenis reksadana syariah mengacu pada pedoman kaidah-kaidah Islam yaitu sistem keuangan syariah.
Dimana dananya tidak diinvestasikan pada saham yang produknya tidak bertentangan dengan syariah Islam. Seperti pada produk yang mengandung babi atau alkohol.
Penggunaannya harus seizin Dewan Syariah Nasional dibawah naungan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sifat dan karakteristik pada reksadana ini sama dengan reksadana konvensional, yang membedakan hanyalah prinsip dan pengelolaan investasi.
- Reksadana Real Estate
Berkaitan dengan pengelolaan gedung seperti gedung perkantoran, perumahan, apartemen, dan lain sebagainya yang dikelola oleh manajer investasi, ini merupakan jenis reksadana real estate.
Pendapatan dari hasil sewa gedung biasanya akan diterima oleh para investor secara berkala. Namun jenis reksadana ini belum ada di Indonesia.
- Reksadana Terstruktur
Pada jenis reksadana terstruktur, produk reksadana terbagi menjadi beberapa bagian seperti berikut ini:
- Reksadana Terproteksi
Bagi para investor yang merasa khawatir dananya menjadi berkurang atau lebih parahnya lagi kehilangan modal setelah ikut berinvestasi, produk reksadana ini bisa menjadi pilihan.
Produk ini menawarkan jaminan kepada para investor ketika berinvestasi, setidaknya dana mereka akan kembali seperti jumlah modal awal.
Alokasi dananya yaitu pada efek utang dan obligasi. Namun para investor tidak dapat menembusnya sebelum jatuh tempo.
- Reksadana Penjaminan
Untuk produk reksadana satu ini merupakan reksadana yang memberikan jaminan pada saat jatuh tempo. Hal ini dilakukan oleh pihak asuransi dan alokasinya yaitu untuk efek utang.
- Reksadana Indeks
Jenis ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sama seperti pada indeks acuan mau itu obligasi maupun indeks saham.
- Reksadana ETF
Reksadana ini merupakan bentuk reksadana berupa aset portofolio berdasarkan pada indeks tertentu. Dan unit penyertaannya dicatat kemudian diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia oleh broker.
Apakah Reksadana ada pembagian Dividen?
Dividen merupakan bentuk hasil investasi yang diterima, jadi secara otomatis pengelola dan juga investor mendapatkan dividen.
Hanya saja untuk investor tidak selalu dalam bentuk tunai. Biasanya periode pembagian dividen setiap tahun.
Berikut bentuk-bentuk dividen yang dibagikan kepada investor:
- Tunai
Contoh Reksadana yang memberikan dividen secara tunai adalah Manulife Pendapatan Bulanan II.
Nilai investasi yang dicapai bisa mencapai sekitar Rp. 100 juta setiap tanggal cum date ( tanggal pencatatan yang berhak menerima).
Bentuk yang diterima berupa uang tunai yang ditransfer ke rekening para investor.
Namun ini juga tergantung dari kinerja dan sehat atau tidaknya produk tersebut. Semua keputusan ada di tangan manajer investasi.
- Unit Penyertaan
Untuk reksadana pendapatan tetap yang berisikan obligasi, dividennya berbentuk unit penyertaan. Pembagian dividen bentuk unit penyertaan juga tergantung kebijakan manajer investasi.
Principal Total Return Bond Fund merupakan salah satu reksadana yang pembagian hasil investasinya berupa unit penyertaan.
- Investasi Kembali
Bentuk pembagian dividen berupa investasi kembali biasanya diterapkan oleh sebagian besar reksadana. Pembagian hasil investasi dibukukan kembali atau diinvestasikan kembali (reinvesting).
Contohnya pada saham PT. Unilever Indonesia Tbk, reksadana ini membagikan dividen dengan memberi nilai per lembar saham.
Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan reksadana dan saham. Sudah sangat jelas sekali, jika para investor merupakan seorang pemula, sudah tentu reksadana pilihannya. Namun bagi para investor yang ingin mendapat keuntungan lebih besar dan sudah paham mengenai resiko yang akan dihadapi, maka investasi saham pilihannya. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat dan selamat berinvestasi. Pastikan Anda menentukan instrumen investasi yang tepat sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan masing-masing.