Home » Ekonomi » 3 Struktur BUMDes yang Paling Penting

3 Struktur BUMDes yang Paling Penting

STRUKTUR BUMDES – Apabila membahas tentang BUMDes, maka struktur kepengurusannya tidak luput untuk disorot.

Kerap kali, masalah ini menjadi perdebatan bagi khalayak ramai. Banyak juga orang yang menanyakan tentang tumpang tindih pada tatanan struktur BUMDes.

Untuk itu, setiap orang perlu mengetahui perihal struktur organisasi.

Sebab, struktur organisasi adalah komponen yang penting yang mesti ada pada setiap organisasi.

Tanpa hal ini, maka organisasi tidak bisa bertahan lebih lama.

Sebab, tidak terdapat SDM yang dapat mengatur serta mengawal berjalannya suatu organisasi.

Sebelum membahas mengani Struktur BUMDes, sebaiknya ketahui terlebih dahulu mengenai struktur kepengurusan pada BUMDes ini.

Pengertian Struktur BUMDes

Struktur BUMDes merupakan susunan di setiap unit kerja untuk menjalankan operasional Badan Usaha Milik Desa agar tercapai tujuan serta maksud dari pendirian BUMDes tersebut.

Adanya struktur kepengurusan ini, maka seluruh elemen yang terlibat bisa mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Dengan begitu, akan jelas garis perintah pada struktur kepengurusan tersebut.

Hal ini dijelaskan pada Peraturan Menteri Desa nomor 4 tahun 2015 yang menjelaskan mengenai organisasi pengelola BUMDes di bagian pelaksana operasionalnya.

Beberapa diantaranya terdiri atas Ketua atau direktur, sekretaris, bendahara, serta manajer atau kepala unit BUMDes.

Nah, BUMDes sendiri adalah usaha yang dijalankan serta dikembangkan oleh Desa.

Unit usaha ini adalah komponen utama adanya BUMDes yang ada di desa. Hal ini dijelaskan pula pada Permendes no. 4 th 2015.

Yang mana BUMDes diartikan sebagai badan usaha yang semua maupun sebagian besar modalnya dimiliki desa dengan penyertaan langsung yang asalnya dari kekayaan desa yang dipisah untuk mengelola aset, jasa layanan, serta usaha yang lain demi kesejahteraan dari masyarakat desa.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa BUMDes didirikan dengan tujuan untuk mengelola aset desa dan menjalankan proses bisnis sehingga akan menghasilkan kebermanfaatan sosial atau social benefit serta keuntungan atau profit.

Maka dari itu, perlu adanya struktur kepengurusan yang khusus bisa menangani unit usaha BUMDes ini.

Tugas dari Struktur BUMDes

Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa terdapat tiga posisi yang paling penting untuk menjalankan BUMDes ini.

Yakni meliputi ketua atau direktur, sekretaris, serta bendahara.

Dimana, peran dan tugasnya akan dijelaskan di bawah ini:

  1. Ketua : posisi yang sangat sentral sebab, menjadi nakhoda yang akan memimpin jalannya lembaga tersebut.Tersebab BUMDes lekat dengan kepentingan usaha, sehingga ketua harus mempunyai visi usaha yang kuat dan bisa melakukan konsolidasi sosial.Dalam artian harus mempunyai kemampuan pendekatan terhadap masyarakat.
  2. Sekretaris : bukan hanya bertugas untuk mencatat hasil rapat saja. Tetapi harus mampu untuk membuat rancangan supaya hasil rapat dapat didelegasikan pada bagian terkait.Sekretaris juga perlu menghubungkan semua catatan proses kerja dari organisasi. Sehingga, menjadi konsepsi yang relate satu sama lainnya.Sekretaris juga perlu menyimpan berbagai file yang penting, menyediakan laporan penting, dan bertanggung jawab pada manajer unit.
  3. Bendahara : memiliki tanggung jawab tentang keuangan BUMDes.Bendahara BUMDes juga harus mempunyai kemampuan dalam mengatur lalu lintas uang masuk untuk dimasukkan dalam kas besar BUMDes lalu didistribusikan untuk ragam kebutuhan keuangan.Seperti gaji, pengeluaran rutin, dan juga untuk menentukan besarnya rupiah untuk operasional dari perusahaan.

Bendahara memiliki fungsi yang sangat krusial pada BUMDes.

Sebab, bendahara juga bertugas menjadi manajer keuangan yang mengatur beragam alur pendapatan dari unit usaha yang dijalankan dan harus menentukan modal kerja untuk usaha tersebut.

Termasuk harus mempunyai kemampuan membaca peluang saat BUMDes akan mengembangkan unit usahanya.

BACA JUGA : 3 Proses Pembukuan Bendahara Dilengkapi Contohnya

Sturktur BUMDes harus lah orang yang mempunyai kemampuan untuk menjalankan tugas serta mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat, struktur pemerintahan, hingga para pelaku usaha dan konsumen.

Sesudah tiga posisi di atas, maka struktur BUMDes diikuti dengan kebutuhan jenis usaha yang dijalankannya.

Semisal, apabila BUMDes membuka usaha retail, maka harus ada posisi lain pada struktur BUMDes yakni Manajer Perdagangan dan Jasa.

Yang mana tugasnya adakah bertanggung jawab untuk menjalankan serta mengembangkan usaha dagang yang dikembangkan.

Dapat pula ditambahkan manajer simpan pinjam yang bertanggung jawab terhadap usaha simpan pinjam dan usaha yang terkait dengan simpan pinjam.

Seperti menjalin hubungan dengan investor atau bank yang menjadi mitra lembaga usaha keuangan desa tersebut.

Manajer-manajer ini bekerja di wilayah operasionalnya sehingga mereka yang bertanggung jawab secara penuh terhadap berjalan atau tidaknya suatu usaha BUMDes.

Manajer harus lah orang dengan kecakapan khusus pada bidang yang ia bertanggung jawab di dalamnya.

Di dalam struktur BUMDes juga terdapat karyawan yang bertugas untuk melaksanakan tugas harian yang berhubungan langsung dengan konsumen.

Serta membantu manajer unit untuk melayani konsumen.

Jenis-Jenis Usaha BUMDes

Sesuai dengan pembahasan pada poin sebelumnya, bahwa manajer harus orang yang memiliki kompetensi khusus.

Untuk itu, perlu dipahami pual beberapa jenis usaha BUMDes, sehingga, nantinya dapat dipetakan jenis-jenis kompetensi yang harus dimiliki oleh masing-masing manajer pada bidang usaha tertentu.

  1. Pelayanan Umum dengan beberapa jenis usaha seperti air minum desa, listrik desa, serta lumbung pangan.
  2. Penyewaan seperti alat transportasi, perkakas pesta, gedung pertemuan, rumah toko, tanah milik BUMDes, dan juga barang sewa yang lain.
  3. Perantara yang meliputi jasa pembayaran listrik, jasa pelayanan, serta pasar desa.
  4. Perdagangan seperti pabrik es, pabrik asap cair, hasil pertanian, sarana produksi,, sumur bekas tambang, dan bisnis produktif lainnya.
  5. Keuangan yakni dengan memberi akses kredit serta pinjaman yang lebih mudah untuk diakses masyarakat desa.
  6. Usaha bersama yakni pengembangan kapal desa berskala desa, desa wisata, serta kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya.

Pengawas Struktur BUMDes

Semua sistem kera pada lembaga ini perlu diawasi oleh tim pengawas khusus.

Tim pengawas ini akan menjalankan fungsi untuk mengawasi jalannya organisasi dari luar.

Sebab, tentu saja orang yang ada di dalam struktur lembaga akan sulit menilai kinerjanya sendiri.

Sehingga, harus ada peran pemerintah kabupaten dan desa untuk terus memantau jalannya usaha.

Selain itu, ada beberapa peran dari dewan komisaris yang penting untuk mengawasi berjalannya BUMDes.

Peran pemerintah kabupaten dan desa:

  1. Menjadi fasilitator pada upaya dari BUMDes untuk mencapai tujuan usahanya.
  2. Bertindak sebagai pemberi informasi pada BUMDes agar kinerja bisa meningkat.
  3. Sebagai evaluator kinerja struktur BUMDes.

Peran Dewa Komisaris:

  1. Pengawas, pengkoordinir, serta penasehat operasional dari BUMDes.
  2. Sebagai pembuat keputusan penting di dalam BUMDes.
  3. Sebagai pengamat yang mencari peluang baru yang bisa dimanfaatkan oleh BUMDes.
  4. Desiminator yang membagi informasi penting demi majunya BUMDes.
  5. Negosiator yang melakukan berbagai perundingan dengan pihak ketiga.
  6. Pemberi tugas pada manajer unit serta menyusun rencana usaha BUMDes.
  7. Penyusun standar kinerja BUMDes.

Itulah peran dan tugas dari Struktur BUMDes. Pastinya, setiap pengurus memiliki peran tersendiri yang saling melengkapi agar unit usaha pada BUMDes bisa berjalan sesuai dengan tujuannya.

Dengan begitu kesejahteraan dari masyarakat pun bisa lebih terjamin.

BACA JUGA : 9 Taktik Negosiasi untuk Memenangkan Kesepakatan

DONASI SEKARANG Jika bermanfaat, berikan donasi kepada penulis untuk biaya kelola Taukan.com . Terima kasih :)

Tinggalkan komentar