TAKTIK NEGOSIASI – Setiap orang sejatinya melakukan negosiasi. Mulai dari lini terkecil sebuah komunitas yakni keluarga, hingga ke seluruh dunia.
Dimana bangsa-bangsa melakukan negosiasi untuk melakukan berbagai hal seperti perdagangan bebas atau negosiasi bisnis.
Taktik negosiasi sendiri sebetulnya tidak hanya dibutuhkan oleh para diplomat, pengacara, atau pebisnis saja.
Melainkan dapat dilakukan oleh semua orang dari skala terkecil hingga berbagai hal besar. Untuk itu, siapa saja perlu mengetahui taktik negosiasi.
Namun, sebelumnya, pahami dahulu perihal negosiasi, pengertian, dan hal-hal yang berhubungan dengannya.
Pengertian Negosiasi
Negosiasi merupakan sebuah interaksi sosial dimana pihak-pihak terlibat akan berusaha menyelesaikan beragam tujuan dan pertentangan.
Dalam pengertian lain, negosiasi juga merupakan suatu cara untuk mencapai kesepakatan yang dilakukan dengan diskusi secara formal.
Negosiasi adalah proses ketika dua pihak dapat mencapai suatu perjanjian yang bisa memenuhi kepuasan dari berbagai pihak sesuai dengan kepentingan masing-masing.
Di dalam negosiasi, ada tindakan yang perlu dilakukan saat berkomunikasi, memengaruhi orang lain, serta bekerja sama.
Jantung dari suatu proses negosiasi adalah memberi serta menerima.
Sebab, negosiasi adalah proses sosial yang cukup kompleks serta banyak faktor penting yang dapat memengaruhi hasil dari suatu negosiasi.
Ada beberapa alasan mengapa negosiasi dapat terjadi diantaranya untuk menyetujui bagaimana cara untuk membagi suatu sumber daya yang terbatas laiknya properti, tanah, serta waktu.
Selain itu, negosiasi juga bisa terjadi untuk menciptakan sesuatu yang baru saat kedua pihak akan melakukan tindakan dengan caranya tersendiri.
Pun, bisa menjadi cara untuk menyelesaikan masalah dan perselisihan di antara dua pihak.
Beberapa contoh kasus negosiasi diantaranya penyelesaian sengketa Pulau Sipadan – Ligitan yang terjadi antara Malaysia dan Indonesia.
Contoh lainnya juga ada pada negosiasi antara Christopher Colombus yang berhasil meyakinkan Ratu Elizabeth agar mau membiayai ekspedisinya bahkan ketika Inggris sedang berperang dan mengeluarkan banyak biaya.
Proses Negosiasi
Sebelum mengenal taktik negosiasi, Anda wajib mengetahui proses-proses negosiasi. Di dalam negosiasi terdapat beberapa tahap yang meliputi:
- Pihak pertama menyampaikan maksud dari pertemuan dan menggunakan kalimat yang jelas, santun, serta terperinci.
- Selanjutnya, pihak kedua (mitra) dapat menyanggah dengan kalimat yang santun. Serta tetap menghargai apa yang dimaksud oleh pihak pertama.
- Pihak pertama memberikan argumentasi kembali dengan kalimat yang baik agar pihak kedua lebih yakin dengan menyertakan alasan-alasan yang logis.
- Jika pembahasan sudah disepakati, maka program yang dibahas bisa dilaksanakan.
Kemampuan Dasar Negosiasi
Untuk bisa menjadi negosiator yang ulung, ada beberapa kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang.
Selain menjalankan taktik negosiasi yang tepat, perlu dipahami pula berbagai faktor yang memengaruhi negosiasi. Nah, salah satu yang terpenting adalah filosofi yang menginformasikan bahwa setiap pihak ikut terlibat.
Sehingga, kesepakatan dasar yang perlu dipahami dalam negosiasi adalah semua orang pada dasarnya menang.
Keterampilan dasar bagi seorang negosiator diantaranya:
Kesabaran, ketajaman berpikir, daya tahan, kemampuan dalam beradaptasi, kemampuan untuk bersosialisasi, Kemampuan melakukan artikulasi, konsentrasi, dan mempunyai selera humor.
Taktik Negosiasi
Taktik negosiasi akan mendukung kemampuan dasar yang dimiliki oleh negosiator.
Taktik negosiasi juga dapat membantu seseorang untuk dapat melihat permasalahan yang sedang diperdebatkan pada meja perundingan.
Taktik untuk bisa mengurai kemandekan, serta bisa membantu seseorang melindungi diri akan kebohongan dari pihak lawan.
Nah, beberapa taktik negosiasi yang dapat dilakukan meliputi:
1. Mengetahui dengan Siapa sedang Berhadapan
Dalam negosiasi, Anda harus mengenal calon mitra Anda.
Dalam banyak negosiasi, kesepakatan kerap tidak terjadi ketika satu pihak dengan yang lain tidak saling mengenal.
Dengan mengetahui latar belakang, motivasi, serta kebutuhan mitra, maka kesepakatan akan lebih mudah tercapai.
Kesalahan yang kerap terjadi pada proses negosiasi adalah kerap menganggap calon mitra dengan pandangan, latar belakang, serta motivasi yang sama dengan pihak pertama.
Padahal, kenyataannya tidak selalu sama.
2. Buat lah Penawaran Pertama
Mungkin, Anda merasa jika membuat penawaran pertama adalah tindakan yang agresif.
Akan tetapi, hal ini justru perlu dilakukan agar Anda memenangkan negosiasi.
Dalam penelitian menunjukkan jika orang yang berani membuat tawaran yang pertama, biasanya akan memeroleh hasil yang sesuai keinginan.
Sedangkan secara psikologis, topik negosiasi lebih cenderung berkutat pada tawaran pertama yang terlontar.
3. Berani Meminta Lebih Banyak Item dan Jangan Menawar Terlalu Rendah
Taktik negosiasi yang selanjutnya adalah dengan meminta lebih banyak hal yang bisa dinegosiasikan. Jangan sampai Anda mengurangi poin yang akan dinegosiasikan.
Jangan takut untuk meminta lebih karena bisa jadi hal tersebut disetujui oleh pihak kedua.
Selain itu, Anda juga tidak boleh menawar terlalu rendah. Sebab, hal ini mengisyaratkan bahwa Anda tidak tertarik dengan tawaran lawan.
Dengan begitu, lawan akan perlahan mengubah topik negosiasi sesuai dengan keinginan Anda.
Anda juga tidak boleh langsung menerima tawaran. Sekalipun hal itu sudah sesuai dengan keinginan.
Sebaiknya bicarakan lagi tawaran agar Anda terlihat lebih yakin. Pun, dapat membuat dua pihak akan berkomitmen untuk menjalankan keputusan tersebut.
4. Memberi Informasi Sebanyak-Banyaknya
Memberi informasi sebanyak mungkin akan membuat kepercayaan pihak kedua meningkat.
Logikanya, kesepakatan tidak mungkin terjadi apabila kedua pihak tidak saling memberi informasi.
Dalam negosiasi, pemimpin biasanya akan memberi informasi sebanyak mungkin tetapi tetap bijaksana.
5. Integrasikan Hal yang Tak Berwujud atau Intangible Sebanyak-banyaknya
Intangible adalah hal-hal penting untuk pihak kedua yang bisa diberikan oleh pihak pertama. Hal ini tentu saja yang tidak membuat pihak pertama merugi.
Bernegosiasi dengan menyatukan ragam intangible bagi pihak kedua akan lebih memperlancar kesepakatan.
6. Semua Tidak Selalu tentang Uang
Uang memang diperlukan untuk menjalankan kehidupan. Namun, bukan berarti segalanya harus tentang uang.
Dalam negosiasi sendiri, tujuan yang ingin dicapai bukan hanya tentang keuntungan saja.
Melainkan juga membentuk hubungan kerja sama dan koneksi yang baik dengan pihak lain.
BACA JUGA : Belajar Cara Menghitung Margin Keuntungan
7. Usahakan Memeroleh Kata “Ya” Sesering Mungkin
Dalam persetujuan dengan pihak lain, kata “ya” merupakan hal yang penting. Artinya, Anda diterima pada proses negosiasi tersebut.
Pun, berarti bisa mengenal mitra sebaik-baiknya sehingga akan menimbulkan dampak yang baik untuk kesepakatan bersama.
8. Jangan Menggunakan Deadline (Tenggat Waktu)
Taktik negosiasi yang selanjutnya adalah hindari menggunakan tenggat waktu ketika bernegosiasi.
Sebab, deadline ini hanya akan membuat negosiasi menjadi transaksi.
Padahal, tujuan utamanya adalah untuk membentuk kerja sama saling menguntungkan.
9. Melakukan Ekspresi Tertentu
Dalam istilah lain, the wince (mengernyit) juga disebut dengan terkejut (flinch).
Yang mana taktik negosiasi ini adalah suatu bentuk reaksi negatif pada tawaran dari seseorang.
Sehingga, bisa dikatakan bahwa bertindak seperti terkejut ketika melakukan negosiasi adalah tepat ketika negosiasi berjalan sesuai dengan keinginan dari pihak lawan.
Anda juga bisa berdiam saat pihak lain mengucapkan sesuatu yang membuat Anda tidak berkenan.
Atau, berdiam bisa menjadi ekspresi yang tepat saat Anda menunggu suatu jawaban dari pihak lain.
Demikian pembahasan mengenai taktik negosiasi yang dapat dilakukan agar kesepakatan bisa segera terwujud.
Dengan melakukan taktik di atas, maka kemungkinan untuk berhasil akan menjadi lebih besar.