Teori perilaku yang direncanakan theory – Teori Perilaku yang Direncanakan (TPP) adalah teori psikologi yang banyak digunakan untuk memahami dan memprediksi perilaku manusia. TPP berfokus pada tiga komponen utama: sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan.
Komponen-komponen ini saling berinteraksi untuk menentukan niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku. Niat yang kuat, pada gilirannya, meningkatkan kemungkinan seseorang untuk benar-benar melakukan perilaku tersebut.
Teori Perilaku yang Direncanakan (TPP)
Teori Perilaku yang Direncanakan (TPP) adalah teori psikologis yang menjelaskan bagaimana sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan memengaruhi perilaku individu. TPP dikembangkan oleh Icek Ajzen pada tahun 1985.
Konsep Dasar TPP
TPP terdiri dari tiga komponen utama:
- Sikap:Evaluasi positif atau negatif individu terhadap perilaku tertentu.
- Norma subjektif:Persepsi individu tentang apakah orang lain menyetujui atau tidak setuju dengan perilaku tersebut.
- Kontrol perilaku yang dirasakan:Keyakinan individu tentang kemudahan atau kesulitan melakukan perilaku tersebut.
Penggunaan TPP
TPP telah banyak digunakan untuk memprediksi perilaku dalam berbagai konteks, seperti:
- Kesehatan (misalnya, penggunaan kondom, diet sehat)
- Perilaku lingkungan (misalnya, daur ulang, penghematan energi)
- Perilaku keuangan (misalnya, menabung, investasi)
Kelebihan dan Keterbatasan TPP
Kelebihan:
- Prediktif yang baik untuk perilaku
- Mudah diterapkan dalam berbagai konteks
- Menyediakan pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi perilaku
Keterbatasan:
- Mungkin tidak akurat untuk perilaku yang sangat kompleks
- Mungkin tidak memperhitungkan faktor situasional yang dapat memengaruhi perilaku
- Sulit untuk mengukur beberapa konstruk (misalnya, kontrol perilaku yang dirasakan)
Komponen TPP: Teori Perilaku Yang Direncanakan Theory
Teori Perilaku yang Direncanakan (TPP) mengusulkan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga komponen utama: sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan.
Teori perilaku yang direncanakan mengusulkan bahwa perilaku kita dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dipersepsikan. Dalam konteks pemasaran, memahami prinsip ini sangat penting. Misalnya, saat menyusun contoh kata kata promosi jualan motor , kata-kata yang dipilih harus sejalan dengan sikap positif terhadap kendaraan bermotor, norma sosial yang mendukung kepemilikan motor, dan persepsi bahwa mengendarai motor itu mudah dan nyaman.
Sikap
Sikap mengacu pada evaluasi seseorang terhadap perilaku tertentu, apakah itu positif atau negatif. Misalnya, seseorang mungkin memiliki sikap positif terhadap mendaur ulang karena mereka percaya itu bermanfaat bagi lingkungan.
Norma Subjektif
Norma subjektif mengacu pada persepsi seseorang tentang apa yang orang lain pikirkan atau harapkan mereka lakukan. Misalnya, seseorang mungkin lebih cenderung mendaur ulang jika mereka percaya bahwa teman dan keluarga mereka juga melakukannya.
Teori perilaku yang direncanakan menekankan peran niat dalam menentukan perilaku. Niat ini dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dipersepsikan. Menariknya, teori ini juga dapat diterapkan dalam konteks bisnis. Misalnya, jika Anda tertarik membuka franchise Bakso Benhil, Anda dapat mengikuti cara daftar franchise bakso benhil . Proses ini melibatkan pengumpulan informasi, analisis pasar, dan penyusunan rencana bisnis.
Dengan memahami teori perilaku yang direncanakan, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam menjalankan bisnis franchise Bakso Benhil.
Kontrol Perilaku yang Dirasakan
Kontrol perilaku yang dirasakan mengacu pada seberapa mudah atau sulit seseorang percaya bahwa mereka dapat melakukan perilaku tertentu. Misalnya, seseorang mungkin lebih cenderung mendaur ulang jika mereka memiliki akses ke tempat sampah daur ulang.
Teori perilaku yang direncanakan (TPB) menjelaskan niat seseorang untuk melakukan suatu tindakan berdasarkan sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Jika kamu tertarik untuk membeli buku dan mencari toko buku terdekat di bogor , TPB dapat membantumu memahami faktor-faktor yang memengaruhi keputusanmu.
Misalnya, jika kamu memiliki sikap positif terhadap membaca, norma subjektif yang mendukung pembelian buku, dan kontrol perilaku yang dirasakan tinggi, kamu akan cenderung berniat mengunjungi toko buku tersebut.
Ketiga komponen ini berinteraksi untuk memprediksi perilaku. Sikap yang positif, norma subjektif yang mendukung, dan kontrol perilaku yang dirasakan yang tinggi akan menghasilkan perilaku yang lebih mungkin terjadi.
Aplikasi TPP
Teori Perilaku yang Direncanakan (TPP) memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang untuk merancang intervensi yang efektif untuk mengubah perilaku.
Kesehatan, Teori perilaku yang direncanakan theory
Dalam kesehatan, TPP telah digunakan untuk mengembangkan intervensi untuk mempromosikan perilaku sehat, seperti olahraga teratur, pola makan sehat, dan berhenti merokok. Intervensi ini bertujuan untuk mengubah niat perilaku dengan menargetkan keyakinan, sikap, dan kontrol perilaku yang dirasakan.
- Intervensi yang menargetkan keyakinan tentang manfaat dan hambatan perilaku.
- Intervensi yang bertujuan untuk mengubah sikap terhadap perilaku.
- Intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan kontrol perilaku yang dirasakan.
Pemasaran
Dalam pemasaran, TPP digunakan untuk memahami dan memprediksi perilaku konsumen. Intervensi berbasis TPP membantu pemasar merancang kampanye yang efektif dengan menargetkan faktor-faktor yang memengaruhi niat pembelian.
- Intervensi yang menargetkan sikap konsumen terhadap produk atau merek.
- Intervensi yang bertujuan untuk mengubah keyakinan tentang produk atau merek.
- Intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan kontrol perilaku yang dirasakan.
Pendidikan
Dalam pendidikan, TPP telah digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Intervensi berbasis TPP membantu guru mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi niat belajar siswa dan merancang strategi pengajaran yang efektif.
- Intervensi yang menargetkan keyakinan siswa tentang kemampuan mereka.
- Intervensi yang bertujuan untuk mengubah sikap siswa terhadap belajar.
- Intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan kontrol perilaku yang dirasakan siswa.
Secara keseluruhan, TPP adalah teori yang kuat yang dapat digunakan untuk memahami dan mengubah perilaku di berbagai bidang. Dengan menargetkan faktor-faktor yang memengaruhi niat perilaku, intervensi berbasis TPP dapat membantu merancang intervensi yang efektif untuk mempromosikan perilaku yang diinginkan.
Ringkasan Akhir
TPP adalah teori yang ampuh untuk memahami dan mengubah perilaku. Ini telah berhasil digunakan di berbagai bidang, termasuk kesehatan, pemasaran, dan pendidikan. TPP memberikan kerangka kerja yang jelas untuk merancang intervensi yang efektif yang menargetkan faktor-faktor spesifik yang mempengaruhi perilaku.