Strategi pemasaran dari produk makanan salah satunya dilakukan dengan sistem titip barang. Usaha makanan yang bisa dititipkan di warung tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Tetapi, usaha ini tampaknya sangat cocok untuk dijalankan oleh pelaku usaha pemula.
Sistem ini mengedepankan pada penitipan produk di warung. Kemudian, pemilik warung akan bertindak sebagai penjual.
Dan komisi yang didapatkan berasal dari seberapa besar penjualan yang dilakukan.
Menariknya, sistem ini tidak hanya dilakukan oleh pebisnis baru. Pebisnis lama juga sering melakukannya.
Terlebih sistem ini dipandang menguntungkan lantaran minim biaya seperti promosi.
Keuntungan Usaha Makanan Yang Bisa Dititipkan Di Warung
Sebagai pelaku bisnis, Anda memang bisa menciptakan produk makanan. Yang sulit ialah memasarkannya.
Beruntungnya, Anda memiliki opsi untuk memasarkannya dengan cepat.
Salah satunya ialah menggunakan model usaha makanan yang bisa dititipkan di warung ini.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari sistem ini. Di sini, kami akan menjelaskan sisi positif dan negatifnya.
1. Kelebihan Sistem Titip Produk
Ada beberapa kelebihan yang didapatkan oleh pelaku bisnis yang menggunakan sistem titip barang ini.
Salah satunya ialah bisa menghemat biaya pemasaran.
Betapa tidak, pebisnis tidak perlu repot-repot untuk memperkenalkan produknya ke pelanggan.
Cukup berikan pada pemilik warung. Pemilik warung inilah yang akan memperkenalkan produk makanan pada pelanggan.
Bahkan melakukan penjualan untuk meraih keuntungan.
Selain kelebihan tersebut, sistem usaha makanan yang bisa dititipkan di warung ini juga akan menghemat waktu.
Anda tidak dipusingkan dengan bagaimana melayani pelanggan.
Karena semua hal yang berkaitan dengan transaksi jual beli ditangani oleh pemilik warung.
Kelebihan yang selanjutnya ialah bisa membuat Anda fokus pada produksi makanan.
Waktu yang banyak bisa Anda manfaatkan untuk menciptakan produk yang lebih menarik.
Bahkan, Anda bisa menjaga kualitasnya sehingga produk terus terjaga sampai kapanpun.
2. Kelemahan Sistem Titip Produk
Perlu diingat bahwa sistem usaha makanan yang bisa dititipkan di warung ini juga memiliki sejumlah kelemahan.
Salah satunya ialah hasilnya tidak segera didapatkan.
Hal ini sangat masuk akal. Anda hanya menitipkan barang pada penjual. Dan penjual tidak perlu membelinya dari Anda.
Makanya, uang dari pendistribusian barang belum dikantongi.
Anda hanya akan mendapatkan uang ini dari hasil penjualan. Lamanya penjualan ini tergantung pada kemampuan pemilik warung.
Jika pemiliknya cerdik dalam menjual, Anda bisa segera mendapatkan keuntungannya setelah produk terjual habis.
Kelemahan yang selanjutnya ialah promosi terkadang tidak sesuai. Alasannya ialah pemilik warung terkadang tidak menawarkan produk makanan pada pelanggan.
Pemiliknya hanya menampilkan makanan di rak atau semacamnya.
Pemilik cenderung menunggu pembeli. Jika pelanggan kurang teliti, produk Anda mungkin tidak akan terlihat.
Risikonya ialah tidak pernah terjual sehingga bisa menurunkan omzet penjualan produk Anda.
Jenis Usaha Makanan Yang Bisa Dititipkan Di Warung
Bicara mengenai usaha makanan yang bisa dititipkan di warung ini, Anda tentunya perlu cerdik dalam menentukan produk.
Normalnya, pembeli warung ialah orang-orang dengan kemampuan yang biasa. Dengan kata lain, produk yang dibeli biasanya berharga murah.
Menyadari akan hal ini, penting bagi Anda untuk menentukan jenis produk yang tepat. Produk makanan yang bisa dijual sebaiknya memang dibutuhkan oleh pelanggan.
Sederhananya, makanan ini sering dinikmati oleh calon pembeli.
Mengenai jenisnya, produknya bervariasi. Di antaranya ialah aneka keripik, aneka kerupuk, kue, gorengan dan lain sebagainya.
Dari sebagian jenis makanan, pilihan yang menarik ialah makanan kering. Alasannya ialah makanan ini tahan lama.
Dengan kata lain, Anda bisa menitipkannya dalam kurun waktu satu minggu atau satu bulan.
Berbeda jika Anda memilih makanan basah. Makanan ini hanya tahan sekitar 1-3 hari. Dan ini akan membuat Anda sering mampir ke warung.
Bisa dibayangkan jika Anda menitipkannya pada puluhan warung.
Jika Anda berniat untuk menggunakan sistem usaha makanan yang bisa dititipkan di warung ini, baiknya pertimbangkan jenisnya.
Ini dilakukan demi menjaga kelangsungan usaha. Bahkan, dipertimbangkan untuk kebutuhan perkembangan usaha yang lebih luas kedepannya.
Cara Mengatur Stok Produk Makanan
Kunci keberhasilan sebuah usaha makanan ditentukan oleh manajemen yang baik. Dalam hal ini, mengatur stok makanan merupakan hal yang perlu dipikirkan.
Tujuannya agar produk ini tetap tersedia sehingga bisa mendukung pada peningkatan keuntungan.
Nah, bagaimana cara Anda mengatur stok makanan ini?
1. Buatlah Kode Barang
Produk yang dibuat seharusnya dibuatkan sebuah kode. Kode ini dimanfaatkan untuk memastikan tanggal kedaluwarsa.
Bahkan, kode ini digunakan untuk mengatur perpindahan barang ke beberapa warung.
Kode ini bisa dilekatkan pada kemasan produk. Kode ini dibuat sederhana.
Yakni dituliskan tanggal pembuatan sehingga penjual akan mengetahui kapan makanan ini masuk kedaluwarsa.
2. Lakukan Pengecekan Secara Berkala
Setiap kali Anda menitipkan barang, jangan biarkan sampai berlarut-larut. Anda perlu memeriksa secara rutin.
Ini bisa dilakukan setiap 3-7 hari sekali.
Asumsinya ialah Anda menitipkan produk ke beberapa warung di lokasi yang berdekatan di hari yang sama.
Dengan cara demikian, Anda tidak akan kesulitan untuk melakukan pengecekan.
3. Melakukan Pencatatan
Langkah terakhirnya ialah dengan melakukan pencatatan. Catat seluruh produk makanan yang dikeluarkan untuk setiap warung.
Ini bisa berupa jumlah, serta jenis produknya.
Pencatatan ini akan memberikan gambaran tentang baik tidaknya penjualan di setiap warung.
Ketika Anda menemukan satu warung melakukan penjualan yang bagus, Anda bisa menitipkan produk lebih banyak.
Sementara warung yang tingkat penjualannya sedikit, Anda bisa kurangi produknya.
Artinya, Anda bisa mengalihkan jumlah ini pada warung lain sehingga produk Anda tetap layak jual.
BACA JUGA :
Cara Menitipkan Makanan di Warung
Perlu diingat bahwa sistem usaha makanan yang bisa dititipkan di warung ini terkadang mengalami kendala.
Tidak semua warung akan menerimanya. Apalagi jika Anda termasuk orang yang baru dikenal.
Untuk itulah, Anda perlu menerapkan cara ini agar bisa diterima oleh pemilik warung.
1. Bawalah Contoh Produk Makanan
Cara pertama ialah memberikan contoh bagi pemilik warung. Biasanya, pemilik warung akan mencobanya terlebih dahulu.
Kemudian melihat perkembangan yang terjadi selama produk ini ditampilkan.
2. Berikan Penawaran Menarik
Yakinkan bahwa pemilik warung akan memperoleh keuntungan yang cukup besar.
Caranya ialah dengan memberikan penawaran atas penjualan produk.
Misalnya bila penjualannya laris, pemilik warung akan mendapatkan jatah keuntungan lebih besar.
Berbeda jika penjualannya terhambat, penawaran keuntungannya akan biasa sesuai kesepakatan.
3. Jalin Hubungan Baik
Saat ini, Anda memanfaatkan jasa pemilik warung untuk menjual produk makanan. Pemilik warung tentunya yang memiliki kuasa penuh.
Untuk itulah, Anda perlu menjaga komunikasi dan hubungan dengan baik agar produk yang Anda tawarkan diterima.
Jika Anda tidak menjaga hubungan ini, praktis pemilik toko akan menolaknya.
Bahkan, produk Anda akan dibiarkan saja dan dikembalikan dengan berbagai alasan.
Kesimpulannya, usaha makanan yang bisa dititipkan di warung ini cukup banyak dan bisa menghasilkan keuntungan.
Syaratnya ialah Anda perlu cerdik dalam menentukan produk, serta bisa mengambil hati pemilik warung agar mau menerima produk yang dititipkan.