JURNAL LABA DITAHAN – Laba yang ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan pada pemilik perusahaan. Sehingga, nanti akan digunakan lagi dalam rangka mengembangkan bisnis.
Nah, dalam ilmu akuntansi, laba jenis ini harus dilaporkan dalam jurnal laba ditahan. Lalu, bagaimana cara membuatnya, apa saja manfaatnya, serta apa unsur dalam membuatnya?
Jika ingin mengetahuinya, sila simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Pengertian
Pengertian jurnal laba ditahan adalah laporan yang menyajikan akumulasi dari laba bersih pada periode tertentu dan dapat dijadikan sebagai indikator kemampuan suatu perusahaan dalam menciptakan laba.
Saldo laba ini dinyatakan terpisah dari akun modal saham. Semua saldo laba bebas dibagian sebagai sebuah akun dividen terkecuali apabila ada indikasi tentang batas pada saldo laba.
Semisal dicadangkan untuk tujuan perluasan pabrik atau memenuhi ketentuan dari ikatan tertentu.
Fungsi
Fungsi laba ditahan bagi suatu perusahaan yang paling utama yakni supaya dapat memenuhi kebutuhan pendanaan bagi perusahaan tersebut.
Nah, secara lebih detail akan dijelaskan pada ulasan di bawah ini:
- Mengembangkan Usaha
Laba ditahan tidak dibagikan pada pemilik usaha sehingga digunakan untuk mengembangkan bisnis lagi. Pengembangan bisnis ini ada berbagai macam bentuknya.
Mulai dari membeli mesin baru, membangun pabrik baru, mengakuisisi supplier, menambah land bank, serta melakukan investasi pada pasar modal.
- Membayar Utang
Laba ditahan juga bisa digunakan dalam pembayaran utang dari suatu perusahaan. Terlebih utang jangka panjang yang jatuh tempo.
Utang ini secara umum mempunyai nominal besar. Jika tidak dibayar, maka terdapat risiko dimana perusahaan akan dipailitkan.
- Pembiayaan Operasional Perusahaan
Laba ditahan dapat mendukung berbagai kegiatan operasional bagi perusahaan. Terlebih untuk perusahaan yang sedang mengalami tumbuh kembang.
Dana yang besar sangat dibutuhkan agar kegiatan operasional dapat dibiayai dengan lebih kompleks.
Unsur-Unsur Jurnal Laba Ditahan
Laba ditahan dipengaruhi laba maupun rugi bersih yang dihasilkan perusahaan serta pembagian dividen. Berikut pembahasannya!
- Laba atau Rugi Bersih
Laba bersih dapat menambah jumlah laba ditahan pada perusahaan. Dimana laba bersih merupakan laba sesudah dikurangi bunga serta pajak.
Sedangkan rugi bersih memiliki efek sebaliknya yakni mengurangi saldo laba ditahan pada suatu perusahaan.
Laba maupun rugi bersih dapat memengaruhi jumlah laba ditahan dengan melakukan tutup buku pada laba atau rugi yang ada pada jurnal penutup.
- Pembagian Dividen
Dividen adalah bagian laba bersih dari perusahaan yang kemudian dibagi pada para pemegang saham. Dividen dapat dibagikan atau tidak berdasar pada kebijakan perusahaan.
Nah, jumlah dividen ditentukan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) dari perusahaan.
Pembagian dari dividen ini diambil dari laba ditahan pada perusahaan. Sehingga, saat perusahaan mengumumkan akan membagi dividen, maka laba ditahan berkurang.
Cara Menyusun Jurnal Laba Ditahan
Berikut adalah langkah yang tepat dalam menyusun jurnal ini:
- Mengumpulkan Data berdasar Laporan Keuangan Perusahaan
Anda dapat lebih mudah menyusun jurnal laba ditahan dengan menggunakan dokumentasi keuangan perusahaan.
Mulai dari laba ditahan di tanggal tertentu, dividen dan juga laba. Setelah itu, hitung laba ditahan dengan rumus laba bersih dikurangi dividen.
Jika sudah, hitung laba bersih kumulatif dengan menambahkan angka tersebut dengan saldo laba ditahan yang telah ada.
- Apabila Tidak Mengetahui Info Laba Bersih, Sila Hitung Terlebih Dahulu Laba Kotornya
Jika tidak dapat mengakses nilai dari laba bersih, sila mulai dengan menghitung laba kotor. Yakni dengan mengurangi hasil penjualan dengan harga pokok penjualan.
- Menghitung Laba Operasi
Untuk menghitung laba ini, Anda dapat mengurangkan laba kotor dengan biaya operasional dari suatu perusahaan (harga pokok tidak termasuk).
- Menghitung Laba Bersih Sebelum Pajak
Caranya dengan mengurangi laba perusahaan dengan amortisasi, depresiasi, dan juga bunga.
- Menghitung Laba Bersih Setelah Pajak
Selanjutnya, hitung laba bersih setelah pajak dengan mengalikan pajak dengan laba bersih sebelum pajak. Setelah itu, kurangi hasil perkalian dengan laba bersih sebelum pajak.
- Tahap Selanjutnya
Setelah itu, kurangi dividen yang telah dibayar lalu dilanjutkan dengan menghitung saldo akhir akun laba ditahan.
Contoh Jurnal Laba Ditahan
Agar lebih memahami tentang laba ditahan, Anda bisa melihat contohnya seperti di bawah ini:
Semisal di awal tahun 2020, saldo laba ditahan dari PT Mekar Abadi adalah IDR 4700. Laba bersih yang berhasil dibukukan selama tahun 2020 adalah IDR 5.800.
Di akhir periode, perusahaan ini akan membagikan dividen tunai yakni IDR 5.300 pada pemegang saham dengan pembagian IDR 2.000 bagi pemegang saham preferen dan IDR 3.000 bagi pemegang saham biasa.
Nah, penyusunan jurnal laba ditahan per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Laporan Laba Ditahan Per 31 Desember 2020
Saldo Laba Ditahan (1 Januari 2020) | 4.700 | |
Laba Bersih Setelah Pajak (selama 2020) | 5.800 | |
Pembayaran Dividen Tunai Saham Preferen Saham Biasa Total Pembayaran Dividen | 2000 3.300 |
5.300 |
Laba Ditahan (31 Des 2020) | 5.200 |
Itulah pembahasan mengenai jurnal laba ditahan beserta contohnya. Semoga mudah dipahami.