JURNAL LABA RUGI – Salah satu jurnal yang harus adalah dalam siklus akuntansi suatu perusahaan adalah jurnal laba rugi.
Seperti apa jurnal ini dan bagaimana cara membuatnya? Pada ulasan di bawah ini, Anda dapat mengetahui detailnya secara lebih jelas!
Pengertian
Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan adanya kinerja keuangan di periode tertentu.
Jurnal ini dibuat dengan tujuan mengukur keberhasilan secara operasional dari perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Penggunaan laporan ini secara umum supaya dapat menentukan nilai investasi dan profitabilitas.
Pada jurnal ini, tersaji informasi agar pengusaha terbantu terutama untuk memprediksi jumlah arus kas pada masa yang akan datang.
Penyusunan jurnal ini biasanya di akhir periode atau akhir tahun. Jurnal ini juga akan membantu pengukuran performa dari perusahaan di satu periode.
Pun, akan membantu perusahaan untuk mengukur langkah yang tepat di periode yang selanjutnya.
Tujuan
Jurnal ini akan diberikan pada pihak tertentu yang butuh laporan perusahan sehingga, memiliki beberapa tujuan yang penting, diantaranya:
- Memberi informasi mengenai langkah yang dijalankan perusahaan apakah efisien dari besarnya beban maupun biaya perusahaan.
- Dapat dijadikan referensi evaluasi untuk manajemen perusahaan dalam menetapkan langkah apa yang mesti diambil pada periode mendatang.
- Memberi info perolehan laba atau rugi di semua periode.
- Memberikan informasi jumlah pajak yang mesti dibayar perusahaan.
Komponen Jurnal Laba Rugi Perusahaan
Dalam penyusunan jurnal ini, terdapat empat elemen utama yang akan dijelaskan pada ulasan di bawah ini:
- Pendapatan (revenues)
Pendapatan adalah arus masuk maupun peningkatan aktiva lain suatu perusahaan maupun penyelesaian liabilitas dalam periode tertentu tersebab produksi barang, pengiriman, atau menyelesaikan jasa.
- Beban (expenses)
Beban adalah arus keluar maupun penggunaan aktiva serta timbulnya suatu liabilitas dalam periode tertentu disebabkan adanya pengiriman dan produksi barang atau menyelesaikan jasa.
- Keuntungan (profit)
Keuntungan adalah peningkatan ekuitas disebabkan transaksi perusahaan yang secara kebetulan (periferal) dihasilkan dari investasi maupun pendapatan pemilik perusahaan.
- Kerugian (loss)
Kerugian adalah penurunan ekuitas yang disebabkan transaksi perusahaan yang secara kebetulan (periferal) dihasilkan dari pendistribusian atau beban pada pemilik perusahaan.
Bentuk Jurnal Laba Rugi
Terdapat dua bentuk dari jurnal ini yang biasa dipakai untuk aktivitas laporan keuangan suatu perusahaan. Kedua bentuk tersebut meliputi single step dan multiple step. Penjelasannya dapat Anda simak di bawah ini:
- Single Step
Pada bentuk ini, segala pendapatan maupun keuntungan yang tergolong dalam unsur operasi ditempatkan di bagian awal jurnal ini.
Kemudian diikuti dengan semua kerugian dan beban yang tergolong dalam kategori operasi. Selisih dari total pendapatan (keuntungan) dan total beban (kerugian) akan menghasilkan suatu lana operasi.
- Multiple Step
Pada bentuk jurnal multiple step memisahkan antara transaksi operasi dan juga transaksi non-operasi. Serta membandingkan biaya serta beban dan pendapatan yang saling berkaitan.
Pada bentuk jurnal ini, akan terlihat perbedaan dari aktivitas biasa dengan aktivitas insidentil (tidak biasa).
BACA JUGA : 3 Contoh Jurnal Penutup Terlengkap & Cara Membuatnya
Pembagian Laba Pada Jurnal Laba Rugi
Terdapat beberapa jenis laba yang ada pada jurnal ini. Mulai dari laba operasi, laba kotor, laba bersih, laba sebelum pajak, serta laba operasi berjalan. Berikut penjelasannya:
- Laba Operasi
Merupakan selisih dari penjualan dengan semua biaya serta beban operasi. Jenis laba ini dapat dipakai dalam mengukur kemampuan perusahaan memeroleh pendapatan dari kegiatan bisnis yang utama.
- Laba Kotor
Laba kotor adalah pengukuran pendapatan langsung dari perusahaan atas penjualan dari produk satu periode.
Penghitungan laba kotor adalah dengan mengurangkan penjualan bersih dengan harga pokok dari penjualan. Laba ini mengindikasikan bagaimana perusahaan bisa menutup biaya produksi.
- Laba Sebelum Pajak
Jenis laba ini merupakan jumlah dari keuntungan yang ditentukan berdasar pada standar akuntansi keuangan.
Laba sebelum pajak tidak memiliki pengaruh apda jumlah dari pajak penghasilan sesungguhnya untuk pengguna laporan keuangan dalam pengambilan kebijakan.
- Laba Bersih
Jenis laba ini mengindikasi profitabilitas dari perusahaan. Laba bersih merupakan kelebihan penjualan terhadap harga pokok pada penjualan yang kemudian dipotong pajak penghasilan serta beban operasi.
Beberapa faktor yang memengaruhinya meliputi beban pokok penjualan, pendapatan, tarif pajak, dan sebagainya.
Cara Menyusun Jurnal Laba Rugi Perusahaan
Penyusunan jurnal ini tidak jauh beda dengan bentuk laporan yang lain. Pada header tertulis identitas dari perusahaan, jenis jurnal, dan periode jurnal.
Seperti yang tadi telah dibahas bahwa komponen dalam jurnal ini meliputi pendapatan, beban, laba atau rugi.
Lantas, bagaimana cara menyusunnya? Berikut ulasan lengkapnya!
- Terlebih dahulu Anda dapat membuat jurnal transaksi. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan pendapatan, beban, serta berbagai turunannya.
- Langkah kedua, posting lah transaksi ke buku besar.
- Setelah itu, susun neraca saldo serta jurnal penyesuaian, atau bisa juga dengan kertas kerja dan neraca lajur terlebih dahulu.Mau tahu bagaimana cara mendesain website yang baik dan benar? Tidak perlu khawatir! Anda ikuti saja → Panduan Lengkap Membuat Neraca Lajur
- Penyusunan jurnal laba rugi perusahaan dibuat setelah kertas kerja karena sumber penyusunan jurnal ini berasal dari kolom laba rugi yang ada pada kertas kerja. Sehingga, untuk bisa menyusunnya, Anda hanya memerlukan kutipan dari semua saldo pada akun pendapatan serta beban di kolom laba rugi pada kertas kerja.
- Ketahui lah format jurnal ini yang mana perlu ditulis jenis laporan, identitas perusahaan, dan tiga komponen pokok yang meliputi pendapatan total, beban total, serta laba/rugi. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa tiga komponen ini yang merupakan inti laporan yang akan ditampilkan pada jurnal.
- Komponen laba rugi adalah selisih total pendapatan serta total beban. Jika total pendapatan lebih besar ketimbang total beban, yang terjadi adalah laba, sedangkan jika total pendapatan lebih kecil ketimbang total beban maka yang terjadi adalah rugi.
- Apabila jurnal laba rugi telah selesai, maka pihak-pihak yang memiliki kepentingan akan menilai kinerja dari perusahaan.
Contoh Jurnal Laba Rugi
Agar lebih mudah memahami jurnal ini, Anda dapat melihat contohnya di bawah ini:
Jurnal Laba Rugi Perusahaan
Tahun Januari 2020
Pendapatan | Saldo (IDR) | |
Pendapatan Usaha
Penjualan Produk 1 Penjualan Produk 3 Penjualan Lain Potongan Penjualan Pendapatan Atas Barang Masuk |
40.000.000 18.750.000 28.470.000 -332.500 4.754.000 |
|
Total Pendapatan Usaha | 91.641.500 | |
Biaya Atas Pendapatan | Biaya Produksi
Biaya 1 Biaya 3 |
27.040.000 11.525.000 |
Total Biaya Produki | 38.565.000 | |
Biaya Usaha Lain:
Kerusakan dan Kegagalan Material Beban Sewa |
2.400.000
10.000.000 |
|
Total Biaya Usaha Lain | ||
Total Biaya Atas Pendapatan | 12.400.000 | |
Laba/Rugi Kotor | ||
Pengeluaran Operasional
|
Biaya Operasional:
Gaji Direksi dan Karyawan Listrik, Air, dan Telepon Promosi dan Iklan Administrasi Kantor |
4.000.000 3.000.000 1.000.000 1.050.0000 |
Total Biaya Operasional | 9.050.000 | |
Biaya Non-Operasional:
Penyusutan Mesin dan Peralatan Penyusutan Kendaraan |
208.333
3.052.083 |
|
Total Biaya Non Operasional | 3.260.416 | |
Total Pengeluaran Operasional | 12.310.416 | |
Laba/Rugi Operasional | ||
Pendapatan Lain | Pendapatan Luar Usaha:
Laba Rugi Selisih Kurs Hasil Sewa |
500.000 10.000.000 |
Total Pendapatan Luar Usaha | 10.500.000 | |
Total Pendapatan Lain | 10.500.000 | |
Laba/Rugi Bersih | 38.866.083 |
Demikian ulasan mengenai jurnal laba rugi perusahaan. Semoga bermanfaat!