Home » Ekonomi » 4 Step Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang + Contoh

4 Step Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang + Contoh

JURNAL PENUTUP PERUSAHAAN DAGANG – Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang memiliki bisnis utama berupa membeli, menyimpan, dan juga menjual lagi barang dagangan dalam catatan tidak menambah nilai dari barang tersebut.

Maksud dari nilai tambah adalah tidak mengubah kuantitas maupun bentuk dari barang itu.

Nah, perusahaan dagang sebetulnya sangat banyak di sekitar Anda. Dalam skala kecil, bentuk dari perusahaan dagang adalah warung di daerah Anda.

Perusahaan dagang juga perlu melakukan kegiatan akuntansi. Salah satunya adalah membuat jurnal penutup.

Lantas, bagaimana cara membuat jurnal penutup bagi perusahaan dagang?

Dengan menyimak ulasan di bawah ini, diharapkan Anda bisa lebih mudah dalam membuat jurnal tersebut.

Pengertian Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

Jurnal penutup merupakan bagian yang paling akhir pada sebuah siklus akuntansi.

Jurnal ini menjadi alat review atau peninjau pada akhir saat perusahaan ada pada akhir periode akuntansi.

Dalam perusahaan dagang, jurnal ini memiliki fungsi untuk menjadi entri khusus laporan laba yang ditahan agar saldo yang dilaporkan pada neraca dan laporan laba sesuai dengan saldo akhir pada saldo laba di buku besar.

Pada entri penutupan, diatur supaya saldo pada semua akun sementara yang meliputi biaya, pendapatan, serta dividen ada pada angka nol pada periode yang selanjutnya.

Rekening yang Memerlukan Jurnal Penutup pada Perusahaan dagang

Terdapat empat rekening yang membutuhkan jurnal penutup, diantaranya:

  • Pendapatan
  • Biaya
  • Laba/rugi
  • Prive

Jurnal Penutup Perusahaan Dagang Metode Periodik

Metode periodik biasanya dipakai di perusahaan yang menjual barang dengan harga relatif murah.

Dalam metode ini, perpindahan barang dagangan yang masuk atau keluar tidak dicatat.

Akun persediaan barangnya pun tidak dapat dicatat pada debit agar transaksi pembelian barang.

Selain itu, tidak dapat dicatat dikredit dalam transaksi penjualan barang.

Dalam metode ini, akun pembelian dapat dicatat pada debit pada transaksi pembelian barang.

Sedangkan untuk akun penjualannya dapat dicatat kredit pada transaksi penjualan.

Pencatatan transaksi mengakibatkan tidak dapat dicari tahu mengenai persediaan barangnya.

Sebab, pencatatan dilakukan secara berkala di akhir periode.

Jurnal penutup pada sistem persediaan periodik ini berbeda. Sebab, tidak ada akun harga pokok penjualan yang ditutup pada ikhtisar laba rugi.

Melainkan, akun pembeli, retur dan potongan, diskon pembelian, dan juga ongkos kirim ditutup pada ikhtisar laba rugi.

Selain itu, akun persediaannya disesuaikan dengan perhitungan fisik pada proses penutupan.

Jurnal Penutup Perusahaan Dagang Metode Perpetual

Metode ini disebut juga dengan metode terus menerus. Metode ini dipakai untuk perusahaan yang menjual barang dengan harga yang cukup mahal. Akan tetapi, jarang dilakukan.

Metode ini mencatat transaksi pembelian dagangan dengan cara mendebit akun persediaan barang sebesar harga perolehan atau harga beli.

Sedangkan apabila ada penjualan, maka dicatat dengan cara mengkredit akun persediaan barang dengan nilai yang sama dengan harga pokoknya.

Metode ini biasanya lebih akurat ketimbang metode periodik. Sebab, pencatatannya dilakukan terperinci dan terus menerus pada semua transaksi yang ada pada perusahaan dagang.

Persediaan barangnya pun bisa dicari tahu sepanjang waktu sebab tercatat terus menerus.

Cara Membuat Jurnal Penutup untuk Perusahaan Dagang

Agar Anda lebih paham tentang materi jurnal penutup, sebaiknya Anda simak mengenai cara membuatnya.

Secara umum, prosesnya ada empat langkah. Berikut step by step-nya secara lengkap!

1. Menutup Akun Sementara dengan Saldo Kredit

Pada ayat jurnal yang pertama, Anda dapat menutup akun sementara dengan saldo kredit.

Contohnya seperti dari penjualan ke aku ikhtisar laba rugi. Contoh pada proses ini adalah sebagai berikut:

Tanggal Pos Debit Kredit
31 Desember 2019 Penjualan 720.185.000
Pendapatan sewa 600.000
Ikhtisar Laba Rugi 720.785.000

 

2. Menutup Akun Sementara dengan Saldo Debit

Ayat jurnal yang selanjutnya. adalah dengan menutup akun sementara dengan saldo debit.

Diantara akun-akun tersebut meliputi diskon penjualan, potongan penjualan dan retur, harga pokok penjualan.

Akun tersebut nantinya dipindahkan ke akun ikhtisar laba rugi.

Contohnya dapat Anda simak di bawah ini:

Tanggal Pos Debit Kredit
31 Desember 2019 Ikhtisar Laba Rugi 645.385
Retur dan Potongan Penjualan 6.140
Diskon Penjualan 5.790
Beban Gaji Penjualan 53.430
Harga Pokok Penjualan 525.305
Beban Iklan 10.860
Beban Penyusutan – Peralatan Toko 3.100
Ongkos Kirim Penjualan 2.800
Beban Penjualan Lain-lain 630
Beban gaji Kantor 21.020
Beban Sewa 8.100
Beban Penyusutan-Peralatan Kantor 2.490
Beban Asuransi 1.910
Beban Bahan Habis Pakai 610
Beban Administrasi Lain-Lain 760
Beban Bunga 2.440

3. Menutup Saldo Akun Ikhtisar Laba Rugi

Pada ayat jurnal yang ketiga ini caranya dengan menutup saldo akun ikhtisar laba rugi pada akun modal pemilik.

Contohnya dapat Anda lihat di bawah ini:

 

Tanggal Pos Debit Kredit
31 Desember 2019 Ikhtisar Laba Rugi 75.400.000
Modal Pemilik 75.400.000

4. Menutup Akun Penarikan oleh Pemilik

Terakhir, Anda dapat menutup aku penarikan oleh pemilik pada akun modal pemilik. Sila simak contohnya berikut:

Tanggal Pos Debit Kredit
31 Desember 2019 Modal 18.000.000
Prive 18.000.000

Setelah ayat jurnal diposting, sehingga akan menunjukkan besarnya laba bersih ataupun rugi bersih dari periode yang sedang berjalan.

Dari contoh-contoh tersebut, dapat dilihat nilainya di bawah ini:

Akun Ikhtisar Laba Rugi
Tanggal Pos Ref. Post Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
31-Des Pendapatan 720.785.000 720.785.000
Beban 645.385.000 74.400.000
Laba Bersih 75.400.000

 

Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

Supaya pengetahuan Anda lebih konkrit mengenai jurnal penutup perusahaan dagang, sila simak contohnya berikut ini.

Kami akan memberikan 3 contoh yang akan lebih memudahkan Anda memahaminya.

Contoh 1

Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Des 2019 Penjualan

Retur Pembelian

Pendapatan Buga

Ikhtisar Laba/Rugi

95.000.000

3.500.000

600.000

 

 

 

99.100.000

Ikhtisar Laba Rugi

Retur Penjualan

Pembelian

Beban Angkut Pembelian

Beban Gaji Penjualan

Beban Iklan

Beban Perlengkapan Toko

Beban Angkut Penjualan

Beban Sewa Toko

Beban Gaji Kantor

Beban Perlengkapan Kantor

Beban Umum Serba-Serbi

Pajak Penghasilan

Beban Penyusutan Peralatan Toko

Beban Penyusutan Peralatan Kantor

86.450.000  

1.500.000

66.000.000

3.000.000

2.500.000

1.500.000

500.000

500.000

1.000.000

500.000

500.000

1.000.000

300.000

700.000

4.500.000

3.000.000

450.000

Ikhtisar Laba Rugi

Modal

14.150.000  

14.150.000

Modal

Prive

 2.000.000  

2.000.000

 

Contoh 2

Berikut ini adalah contoh penyusunan jurnal penutup untuk perusahaan dagang yang dibagi dalam beberapa tahap sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya:

  1. Ayat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang 1
Tanggal Pos Debit Kredit
31 Des 2019 Persediaan 62.150
Penjualan 720.185
Retur dan Potongan 9.100
Diskon Pembelian 2.525
Pendapatan Sewa 600
Ikhtisar Laba Rugi 794.560
  1. Ayat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang 2
Tanggal Pos Debit Kredit
31 Des 2019 Ikhtisar Laba Rugi 719.160
Persediaan 59.700
Retur dan Potongan 6.140
Diskon Penjualan 5.790
Pembelian 521.980
Ongkos Kirim Pembelian 17.400
Beban Gaji Penjualan 53.430
Beban Iklan 10.860
Beban Penyusutan-Peralatan Toko 3.100
Ongkos Kirim Penjualan 2.800
Beban Penjualan Lain-Lain 630
Beban gaji Kantor 21.020
Beban Sewa 8.100
Beban Penyusutan Peralatan Kantor 2.490
Beban Asuransi 1.910
Beban Bahan Habis Pakai 610
Beban Administrasi lain-lain 760
Beban Bunga 2.440
  1. Ayat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang 3
Pos Debit Kredit
Ikhtisar Laba Rugi 75.400
Modal Pemilik 75.400
  1. Ayat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang 4
Pos Debit Kredit
Modal 18.000
Prive 18.000

 

Contoh 3

Dari laporan laba rugi berikut:

Keterangan Per Desember 2019
Penjualan Bersih 117.000.000
Harga Pokok Penjualan (60.000.000)
Laba Kotor 57.000.000
Beban Operasi

Beban Penjualan

Beban Administrasi

 

(3.000.000)

(2.000.000)

Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak 59.000.000
Beban Bunga 500.000
Laba Bersih Sebelum Pajak 58.500.000
Pajak Penghasilan 25% 5.850.000
Laba Bersih Sesudah Pajak 52.650.000

Maka, Jurnal Penutupnya adalah:

  1. Menutup Akun Pendapatan
Keterangan Debit Kredit
Penjualan 50.000.000
Persediaan Akhir 5.000.000
Potongan Pembelian 1.000.000
Retur Pembelian 1.000.000
Ikhtisar Laba Rugi 57.000.000
  1. Menutup Akun Beban
Keterangan Debit Kredit
Ikhtisar Laba Rugi 64.350.000
Potongan Penjualan 1.000.000
Retur Penjualan 2.000.000
Pembelian 50.000.000
Beban Angkut Pembelian 5.000.000
Beban Bunga 500.000
Pajak Penghasilan 5.850.000
  1. Menutup Akun Ikhtisar Laba Rugi
Keterangan Debit Kredit
 Ikhtisar Laba Rugi 52.650.000
Modal 52.650.000

Demikian pembahasan mengenai jurnal penutup perusahaan dagang. Semoga bisa memandu Anda dalam membuat jurnal penutup terlebih pada perusahaan dagang.

DONASI SEKARANG Jika bermanfaat, berikan donasi kepada penulis untuk biaya kelola Taukan.com . Terima kasih :)

Tinggalkan komentar