JURNAL PENUTUP PERUSAHAAN DAGANG – Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang memiliki bisnis utama berupa membeli, menyimpan, dan juga menjual lagi barang dagangan dalam catatan tidak menambah nilai dari barang tersebut.
Maksud dari nilai tambah adalah tidak mengubah kuantitas maupun bentuk dari barang itu.
Nah, perusahaan dagang sebetulnya sangat banyak di sekitar Anda. Dalam skala kecil, bentuk dari perusahaan dagang adalah warung di daerah Anda.
Perusahaan dagang juga perlu melakukan kegiatan akuntansi. Salah satunya adalah membuat jurnal penutup.
Lantas, bagaimana cara membuat jurnal penutup bagi perusahaan dagang?
Dengan menyimak ulasan di bawah ini, diharapkan Anda bisa lebih mudah dalam membuat jurnal tersebut.
Pengertian Jurnal Penutup Perusahaan Dagang
Jurnal penutup merupakan bagian yang paling akhir pada sebuah siklus akuntansi.
Jurnal ini menjadi alat review atau peninjau pada akhir saat perusahaan ada pada akhir periode akuntansi.
Dalam perusahaan dagang, jurnal ini memiliki fungsi untuk menjadi entri khusus laporan laba yang ditahan agar saldo yang dilaporkan pada neraca dan laporan laba sesuai dengan saldo akhir pada saldo laba di buku besar.
Pada entri penutupan, diatur supaya saldo pada semua akun sementara yang meliputi biaya, pendapatan, serta dividen ada pada angka nol pada periode yang selanjutnya.
Rekening yang Memerlukan Jurnal Penutup pada Perusahaan dagang
Terdapat empat rekening yang membutuhkan jurnal penutup, diantaranya:
- Pendapatan
- Biaya
- Laba/rugi
- Prive
Jurnal Penutup Perusahaan Dagang Metode Periodik
Metode periodik biasanya dipakai di perusahaan yang menjual barang dengan harga relatif murah.
Dalam metode ini, perpindahan barang dagangan yang masuk atau keluar tidak dicatat.
Akun persediaan barangnya pun tidak dapat dicatat pada debit agar transaksi pembelian barang.
Selain itu, tidak dapat dicatat dikredit dalam transaksi penjualan barang.
Dalam metode ini, akun pembelian dapat dicatat pada debit pada transaksi pembelian barang.
Sedangkan untuk akun penjualannya dapat dicatat kredit pada transaksi penjualan.
Pencatatan transaksi mengakibatkan tidak dapat dicari tahu mengenai persediaan barangnya.
Sebab, pencatatan dilakukan secara berkala di akhir periode.
Jurnal penutup pada sistem persediaan periodik ini berbeda. Sebab, tidak ada akun harga pokok penjualan yang ditutup pada ikhtisar laba rugi.
Melainkan, akun pembeli, retur dan potongan, diskon pembelian, dan juga ongkos kirim ditutup pada ikhtisar laba rugi.
Selain itu, akun persediaannya disesuaikan dengan perhitungan fisik pada proses penutupan.
Jurnal Penutup Perusahaan Dagang Metode Perpetual
Metode ini disebut juga dengan metode terus menerus. Metode ini dipakai untuk perusahaan yang menjual barang dengan harga yang cukup mahal. Akan tetapi, jarang dilakukan.
Metode ini mencatat transaksi pembelian dagangan dengan cara mendebit akun persediaan barang sebesar harga perolehan atau harga beli.
Sedangkan apabila ada penjualan, maka dicatat dengan cara mengkredit akun persediaan barang dengan nilai yang sama dengan harga pokoknya.
Metode ini biasanya lebih akurat ketimbang metode periodik. Sebab, pencatatannya dilakukan terperinci dan terus menerus pada semua transaksi yang ada pada perusahaan dagang.
Persediaan barangnya pun bisa dicari tahu sepanjang waktu sebab tercatat terus menerus.
Cara Membuat Jurnal Penutup untuk Perusahaan Dagang
Agar Anda lebih paham tentang materi jurnal penutup, sebaiknya Anda simak mengenai cara membuatnya.
Secara umum, prosesnya ada empat langkah. Berikut step by step-nya secara lengkap!
1. Menutup Akun Sementara dengan Saldo Kredit
Pada ayat jurnal yang pertama, Anda dapat menutup akun sementara dengan saldo kredit.
Contohnya seperti dari penjualan ke aku ikhtisar laba rugi. Contoh pada proses ini adalah sebagai berikut:
Tanggal | Pos | Debit | Kredit |
31 Desember 2019 | Penjualan | 720.185.000 | |
Pendapatan sewa | 600.000 | ||
Ikhtisar Laba Rugi | 720.785.000 |
2. Menutup Akun Sementara dengan Saldo Debit
Ayat jurnal yang selanjutnya. adalah dengan menutup akun sementara dengan saldo debit.
Diantara akun-akun tersebut meliputi diskon penjualan, potongan penjualan dan retur, harga pokok penjualan.
Akun tersebut nantinya dipindahkan ke akun ikhtisar laba rugi.
Contohnya dapat Anda simak di bawah ini:
Tanggal | Pos | Debit | Kredit |
31 Desember 2019 | Ikhtisar Laba Rugi | 645.385 | |
Retur dan Potongan Penjualan | 6.140 | ||
Diskon Penjualan | 5.790 | ||
Beban Gaji Penjualan | 53.430 | ||
Harga Pokok Penjualan | 525.305 | ||
Beban Iklan | 10.860 | ||
Beban Penyusutan – Peralatan Toko | 3.100 | ||
Ongkos Kirim Penjualan | 2.800 | ||
Beban Penjualan Lain-lain | 630 | ||
Beban gaji Kantor | 21.020 | ||
Beban Sewa | 8.100 | ||
Beban Penyusutan-Peralatan Kantor | 2.490 | ||
Beban Asuransi | 1.910 | ||
Beban Bahan Habis Pakai | 610 | ||
Beban Administrasi Lain-Lain | 760 | ||
Beban Bunga | 2.440 |
3. Menutup Saldo Akun Ikhtisar Laba Rugi
Pada ayat jurnal yang ketiga ini caranya dengan menutup saldo akun ikhtisar laba rugi pada akun modal pemilik.
Contohnya dapat Anda lihat di bawah ini:
Tanggal | Pos | Debit | Kredit |
31 Desember 2019 | Ikhtisar Laba Rugi | 75.400.000 | |
Modal Pemilik | 75.400.000 |
4. Menutup Akun Penarikan oleh Pemilik
Terakhir, Anda dapat menutup aku penarikan oleh pemilik pada akun modal pemilik. Sila simak contohnya berikut:
Tanggal | Pos | Debit | Kredit |
31 Desember 2019 | Modal | 18.000.000 | |
Prive | 18.000.000 |
Setelah ayat jurnal diposting, sehingga akan menunjukkan besarnya laba bersih ataupun rugi bersih dari periode yang sedang berjalan.
Dari contoh-contoh tersebut, dapat dilihat nilainya di bawah ini:
Akun Ikhtisar Laba Rugi | ||||||
Tanggal | Pos | Ref. Post | Debit | Kredit | Saldo | |
Debit | Kredit | |||||
31-Des | Pendapatan | 720.785.000 | 720.785.000 | |||
Beban | 645.385.000 | 74.400.000 | ||||
Laba Bersih | 75.400.000 |
Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Dagang
Supaya pengetahuan Anda lebih konkrit mengenai jurnal penutup perusahaan dagang, sila simak contohnya berikut ini.
Kami akan memberikan 3 contoh yang akan lebih memudahkan Anda memahaminya.
Contoh 1
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
31 Des 2019 | Penjualan
Retur Pembelian Pendapatan Buga Ikhtisar Laba/Rugi |
95.000.000
3.500.000 600.000 |
99.100.000 |
Ikhtisar Laba Rugi
Retur Penjualan Pembelian Beban Angkut Pembelian Beban Gaji Penjualan Beban Iklan Beban Perlengkapan Toko Beban Angkut Penjualan Beban Sewa Toko Beban Gaji Kantor Beban Perlengkapan Kantor Beban Umum Serba-Serbi Pajak Penghasilan Beban Penyusutan Peralatan Toko Beban Penyusutan Peralatan Kantor |
86.450.000 |
1.500.000 66.000.000 3.000.000 2.500.000 1.500.000 500.000 500.000 1.000.000 500.000 500.000 1.000.000 300.000 700.000 4.500.000 3.000.000 450.000 |
|
Ikhtisar Laba Rugi
Modal |
14.150.000 |
14.150.000 |
|
Modal
Prive |
2.000.000 |
2.000.000 |
Contoh 2
Berikut ini adalah contoh penyusunan jurnal penutup untuk perusahaan dagang yang dibagi dalam beberapa tahap sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya:
- Ayat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang 1
Tanggal | Pos | Debit | Kredit |
31 Des 2019 | Persediaan | 62.150 | |
Penjualan | 720.185 | ||
Retur dan Potongan | 9.100 | ||
Diskon Pembelian | 2.525 | ||
Pendapatan Sewa | 600 | ||
Ikhtisar Laba Rugi | 794.560 |
- Ayat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang 2
Tanggal | Pos | Debit | Kredit |
31 Des 2019 | Ikhtisar Laba Rugi | 719.160 | |
Persediaan | 59.700 | ||
Retur dan Potongan | 6.140 | ||
Diskon Penjualan | 5.790 | ||
Pembelian | 521.980 | ||
Ongkos Kirim Pembelian | 17.400 | ||
Beban Gaji Penjualan | 53.430 | ||
Beban Iklan | 10.860 | ||
Beban Penyusutan-Peralatan Toko | 3.100 | ||
Ongkos Kirim Penjualan | 2.800 | ||
Beban Penjualan Lain-Lain | 630 | ||
Beban gaji Kantor | 21.020 | ||
Beban Sewa | 8.100 | ||
Beban Penyusutan Peralatan Kantor | 2.490 | ||
Beban Asuransi | 1.910 | ||
Beban Bahan Habis Pakai | 610 | ||
Beban Administrasi lain-lain | 760 | ||
Beban Bunga | 2.440 |
- Ayat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang 3
Pos | Debit | Kredit |
Ikhtisar Laba Rugi | 75.400 | |
Modal Pemilik | 75.400 |
- Ayat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang 4
Pos | Debit | Kredit |
Modal | 18.000 | |
Prive | 18.000 |
Contoh 3
Dari laporan laba rugi berikut:
Keterangan | Per Desember 2019 |
Penjualan Bersih | 117.000.000 |
Harga Pokok Penjualan | (60.000.000) |
Laba Kotor | 57.000.000 |
Beban Operasi
Beban Penjualan Beban Administrasi |
(3.000.000) (2.000.000) |
Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak | 59.000.000 |
Beban Bunga | 500.000 |
Laba Bersih Sebelum Pajak | 58.500.000 |
Pajak Penghasilan 25% | 5.850.000 |
Laba Bersih Sesudah Pajak | 52.650.000 |
Maka, Jurnal Penutupnya adalah:
- Menutup Akun Pendapatan
Keterangan | Debit | Kredit |
Penjualan | 50.000.000 | |
Persediaan Akhir | 5.000.000 | |
Potongan Pembelian | 1.000.000 | |
Retur Pembelian | 1.000.000 | |
Ikhtisar Laba Rugi | 57.000.000 |
- Menutup Akun Beban
Keterangan | Debit | Kredit |
Ikhtisar Laba Rugi | 64.350.000 | |
Potongan Penjualan | 1.000.000 | |
Retur Penjualan | 2.000.000 | |
Pembelian | 50.000.000 | |
Beban Angkut Pembelian | 5.000.000 | |
Beban Bunga | 500.000 | |
Pajak Penghasilan | 5.850.000 |
- Menutup Akun Ikhtisar Laba Rugi
Keterangan | Debit | Kredit |
Ikhtisar Laba Rugi | 52.650.000 | |
Modal | 52.650.000 |
Demikian pembahasan mengenai jurnal penutup perusahaan dagang. Semoga bisa memandu Anda dalam membuat jurnal penutup terlebih pada perusahaan dagang.