JURNAL PENGELUARAN KAS – Perusahaan yang telah mengalami pertumbuhan atau telah besar, tidak hanya membutuhkan jurnal umum saja.
Melainkan juga harus dibantu dengan jurnal khusus yang berfungsi untuk mencatat beragam transaksi yang sifatnya khusus.
Nah, jurnal khusus ini kerapnya digunakan oleh perusahaan dagang serta manufaktur.
Salah satu bentuk jurnal khusus yang perlu dicatat adalah jurnal pengeluaran kas.
Jurnal ini secara umum dapat memperlihatkan informasi mengenai keuangan dari perusahaan.
Jurnal pengeluaran kas sangat penting untuk membantu proses kelancaran aktivitas dari perusahaan.
Anda pastinya ingin mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu jurnal pengeluaran kas dan seluk beluk tentangnya.
Untuk itu, mari simak ulasannya berikut ini!
Pengertian
Jurnal pengeluaran kas atau cash disbursement journal ini dapat disebut juga sebagai jurnal yang berfungsi untuk jenis pembayaran tunai.
Jurnal ini adalah catatan akuntansi yang dipakai di dalam sistem akuntansi terlebih untuk jenis pengeluaran kas.
Fungsi dari jurnal ini adalah agar semua jenis transaksi arus kas keluar terlebih yang ada kaitannya dengan operasional perusahaan bisa dicatat.
Transaksi ini meliputi pengeluaran dan pembelian secara tunai maupun kas dari beragam jenis transaksi di perusahaan.
Pengeluaran uang kas dalam hal ini akan dipakai untuk pembelian barang maupun jasa.
Contohnya seperti membayar utang dagang, membeli perlengkapan secara tunai, membayar beban serta setoran dana kecil petty cash.
Dokumen yang digunakan sebagai dasar untuk mencatat jurnal ini adalah cek, bilyet giro, serta faktur dari pemasok yang sudah dicap lunas.
Pembuatan jurnal pengeluaran kas perlu dilakukan setiap bulan sebelum dipindah bukuan atau diposting ke buku besar utama dan pembantu.
BACA JUGA : 4 Jenis Jurnal Perusahaan yang Harus Anda Pahami
Transaksi yang Dicatat pada Jurnal Pengeluaran Kas
Sebagai jurnal yang hanya mencatat pengeluaran kas, maka di sini, akan dijelaskan mengenai transaksi apa saja yang perlu dicatat pada jurnal ini. Beberapa diantaranya:
- Pembayaran biaya gaji, sewa, listrik, telepon, dan sebagainya
- Pembayaran untuk utang perusahaan
- Pembelian beragam perlengkapan, aset, serta peralatan secara tunai
- Pembelian barang yang akan diperdagangkan secara tunai
- Pengambilan prive atau uang untuk berbagai keperluan pribadi dari pemilik
- Pengeluaran yang dilakukan secara tunai lainnya
Format Jurnal Pengeluaran Kas
Dalam pembuatan jurnal pengeluaran kas ini, bentuk yang dapat dibuat tidak lah paten. Melainkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Namun, kebanyakan perusahaan menggunakan bentuk format 4 yang mana pada kolom debetnya memuat sebanyak empat bagian besar.
Bentuk dari format 4 ini adalah kolom yang isinya ada enam bagian berupa tanggal, keterangan, nomor bukti transaksi, akun yang didebet, referensi, serta akun yang dikredit.
Kolom akun yang didebet sendiri mempunyai fungsi untuk pencatatan nominal yang bernilai debet.
Lalu, kolom debet dipecah lang dalam 4 sub kolom yang mana memuat akun utang, pembelian, serba-serbi akun, serta jumlahnya.
Untuk kolom yang berisi akun kredit akan dibagi dalam sub kolom kas dan potongan pembelian.
Kolom-kolom ini mempunyai fungsinya tersendiri. Nah, setiap kolomnya akan dijelaskan di bawah ini:
- Tanggal : berfungsi untuk mencatat waktu transaksi terjadi
- Nomor bukti : berfungsi untuk mencatat nomor bukti transaksi (biasanya faktur)
- Keterangan : mencatat uraian transaksi
- Referensi : berfungsi memberikan tanda yang ada hubungannya dengan posting buku besar
- Pembelian : berfungsi untuk mencatat nilai pembelian barang dagangan secara tunai.
- Utang : berfungsi untuk mencatat utang yang telah dibayar
- Serba-serbi : berfungsi mencatat selain akun yang telah disebutkan sebelumnya. Terbagi atas dua sub kolom yang isinya memuat akun serta jumlahnya. Kolom akun akan mencatat mengenai jenis akun. Kolom jumlah mencatat nilai nominalnya.
- Kas : berfungsi mencatat nilai uang tunai
- Potongan pembelian : berfungsi mencatat potongan pembelian apabila tersedia
Cara Membuat Jurnal Pengeluaran Kas
Jika sudah mengetahui tentang apa itu jurnal pengeluaran kas dan format pencatatannya, maka Anda dapat mulai membuatnya.
Lalu, bagaimana kah cara membuat jurnal pengeluaran kas? Berikut langkah-langkahnya:
- Pertama, Anda carat terlebih dahulu tanggal pengeluaran kas yang menunjukkan tentang waktu transaksi terjadi.
- Kedua, catat nomor transaksi bukti pengeluaran kas seperti pada faktur pembelian.
- Selanjutnya, Anda catat keterangan dari transaksi.
- Setelah itu, berikan tanda centang (check) di referensi yang memberikan tanda bahwa transaksi pada jurnal ini sudah dipindah bukukan pada buku besar.
- Isi kolom dengan nama akun yang terkait. Isi juga sub kolom dari kolom debit yakni kolom akun hutang dagang, pembelian, serba-serbi, dan jumlah.
- Isi kolom kredit yang terdiri dari dua sub kolom yakni kolom kas dan potongan pembelian
- Mengisi kolom referensi yang berisikan kode masing-masing akun.
Contoh
Supaya Anda lebih memahami materi ini, maka paling tepat adalah dengan menyaksikan contohnya secara langsung.
Nah, Jurnal ini disusun berbentuk lajur-lajur dengan berbagai fungsi masing-masing.
UD Karya Sejati
Jurnal Pengeluaran Kas
Periode April 2020
Keterangan:
Pada tanggal 7 April 2020 merupakan transaksi pembelian barang dagang tunai, sehingga menyebabkan saldo dari kas berkurang.
Sebab, digunakan untuk keperluan membeli barang yang akan diperdagangkan. Serta akun pembelian menjadi bertambah.
Sehingga, posisi kas ada pada sebelah kredit dengan saldo sebesar 1.500.000. Pembelian pada posisi debet juga sama yakni sebesar 1.500.000.
Sedangkan transaksi pada tanggal 14 April 2020 merupakan retur penjualan (penerimaan kembali barang) yang sudah dijual pada pelanggan.
Penyebabnya ada kerusakan barang, sehingga perusahaan harus mengeluarkan kas serta memberikan senilai barang tersebut.
Sehingga, kas ini masuk pada posisi kredit serta bertambah transaksi retur penjualan pada posisi debet sejumlah 300.000 rupiah.
Tanggal 16 April menjadi berlangsungnya transaksi pembayaran. Hal ini berarti telah terjadi pelunasan hutang.
Sehingga UD Karya Sejati mengeluarkan biaya agar hutangnya terbayar.
Hal ini mengakibatkan saldo kas berkurang sehingga posisi kas dikredit sejumlah uang yang sudah dikeluarkan.
Sehingga, pada kolom debet terisi sejumlah nominal yakni 1.650.000.
Selanjutnya, pada 20 April 2020, transaksi pembelian perlengkapan telah terjadi dan dibayarkan secara tunai.
Sehingga, saldo kas menjadi berkurang untuk membayar berbagai hal. Posisi nominalnya ada di kredit.
Namun, posisi perlengkapan ada pada debet sejumlah nominal tersebut.
Tanggal 30 April terjadi transaksi pembayaran beban.
Nah, semua jenis transaksi untuk membayar beban maka akan mengurangi saldo kas laiknya pada transaksi pembayaran gaji.
Sehingga, akun kas akan dicatat pada posisi kredit serta beban gaji ada pada posisi debet dengan nominal 1.300.000.
Usai sudah pembahasan mengenai jurnal pengeluaran kas. Semoga penjelasan di atas mudah untuk dipahami. Semoga bermanfaat.